Tanya Jawab AIDS No 1/Maret 2019
Pengantar
Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, WA dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: "AIDS Watch Indonesia" (http://www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) WhatsApp: 0811974977. Redaksi.
Tanya: Saya ML (making love istilah untuk hubungan seksual-peng.) 14/2-2018. Pada tanggal 16/2-2018 saya terkena GO (salah satu jenis infeksi menular seksual yaitu kencing nanah-peng.). Sudah saya obati dengan membeli antiseptik di apotek. Sudah sembuh karena buang air kecil tidak sakit lagi dan tidak keluar nanah lagi. Beberapa hari kemudian ada cairan bening seperti jelly di lubang pipis. Ketika ejakulasi pada onani di air mani ada jelly juga. Sejak saat itu saya makan bawang putih mentah.
Dua bulan kemudian saya antar ortu ke puskesmas. Ketika itu saya lihat ada pasien yang dirujuk tes HIV. Sejak saat itu saya parno sampai saya diare. Cuma sehari. Tapi, belakangan tenggorokan saya sakit.
Saya lihat di Google gejala GO dan HIV sama, ada nanah dan sakit kalau pipis. Saya sudah tes HIV di Puskesmas, hasilnya negative. Tapi, saya diminta tes lagi tiga bulan ke depan.
Pemuda "Yy", Padang, Sumbar (via WA, 19/4-2018)
Jawab: Penularan GO sama persis dengan penularan HIV, al. melalui hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan yang mengidap GO atau HIV atau kedua-duanya sekaligus.