Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

BPJS Kesehatan Tolak Nutrisi Medis untuk Anak-anak dengan Penyakit Langka

14 Maret 2019   18:04 Diperbarui: 16 Maret 2019   14:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang tua dan anak penyakit langka berpose bersama dokter-dokter yang menangani anak penyakit langka setelah acara “Formula Medis Khusus untuk Anak Penyakit Langka” di Gedung IMERI FKUI, Jakarta Pusat, 13/3-2019 (Foto: Kompsiana/Syaiful W. Harahap)

Biar pun dukungan laboratorium untuk mendeteksi penyakit langka tidak mendukung, dokter-dokter anak di RSCM belajar dari kasus dan mencari rujukan dengan berbagai cara, seperti menghubungi universitas di luar negeri. "Tidak ada pilihan karena rumah-rumah sakit lain akan 'melempar' pasien dengan 'penyakit tanpa nama' ke kami (maksudnya RSCM-pen.)," kata DR Damayanti. Celakanya, RSCM tidak bisa (lagi) 'melempar' pasien tsb. "Mau ke mana lagi," ujar DR Damayanti, yang juga Kepala Pusat Pelayanan Medis Penyakit Langka Nasional.

Dikatakan oleh Peni bahwa banyak orang tua anak-anak dengan kebutuhan khusus yang membutuhkan dukungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nutrisi (orphan food) anak-anak mereka. Formula medis khusus untuk anak-anak dengan penyakit langka tidak bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan atau Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) karena tidak tercatat sebagai Formularium Nasional yang diterbitkan oleh Kemenkes RI. Padahal, spesifikasi, peruntukan dan distribusinya sudah diatur oleh BPOM.

Justru tantangan itulah yang justru jadi penyemangat bagi dokter-dokter anak di RSCM untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menegakkan diagnosis. "Anak-anak itu bagai 'malaikat' bagi kami," kata DR Damayanti. Dia mengaku selalu menangis kalau ada anak dengan penyakit langka dipanggil YMK, "Tapi, saya tidak mau menangisi di depan orang tua mereka karena bisa melemahkan semangat mereka," ujar DR Damayanti dengan nada pelan.

Kini, tinggal komitmen pemerintah dan dukungan masyarakat, terutama donator, untuk melancarkan penanganan anak-anak dengan penyakit langka agar kelak mereka tidak jadi beban. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun