Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Kestalan Solo, Memeriksa Kesehatan PSK Kerja yang Sia-sia

9 Maret 2019   08:54 Diperbarui: 9 Maret 2019   09:22 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau yang disasar hanya ibu-ibu rumah tangga sama saja dengan menggarami laut karena yang jadi persoalan adalah suami mereka yang mempunyai perilaku seksual yang berisiko tinggi tertular HIV. Adalah hal yang mustahil seorang istri mempertanyakan perilaku seksual suaminya di luar rumah, apalagi meminta suami memakai kondom. Ini awal dari 'neraka' sebagai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Judul berita ini "Pokja Penanggulangan HIV/AIDS Kestalan Solo Sulit Awasi PSK, Ini Penyebabnya" pun sama sekali tidak menggambarkan pemahaman yang komprehensif terhadap epidemi HIV/AIDS.

Untuk apa mengawasi PSK?

Semua masalah ada pada laki-laki. Setinggi apa pun pengetahuan PSK soal HIV/AIDS semua ditentukan oleh laki-laki yang membeli seks yaitu seks tanpa kondom.

Yang diperlukan adalah intervensi terhadap laki-laki agar mereka memakai kondom setiap seks dengan PSK. Celakanya, langkah ini hanya bisa dilakukan jika praktek PSK di lokalisir. Ketika transaksi seks terjadi dalam berbagai bentuk dengan beragama modus insiden infeksi HIV baru pada laki-laki akan terus terjadi.

Selama yang disasar hanya PSK melalui razia dan pemeriksaan kesehatan, maka selama itu pula insiden infeksi HIV baru akan terjadi. Laki-laki yang tertular HIV jadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat. Ini terjadi seperti 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun