Maka, judul berita ini pun ngawur bin ngaco: Komentar Pedas Natalius Pigai kepada Jokowi: Seorang Joko Widodo Ngatur-ngatur Kamera, Pencitraan (jabar.tribunnews.com, 28/12-2018). Yang jelas Jokowi tidak pernah meminta apalgi ngatur-ngatur wartawan dan cameramen televisi karena wartawan dan juru kamera bekerja dengan pijakan jurnalistik. Pigai menulis: Terus terang saja dari lubuk hati yang terdalam sebagai umat beragama saya sedih melihat video Anda sebagai seorang Presiden Joko Widodo mengatur kamera seakan akan menunjukkan kepedulian pada rakyat Indonesia. Terlihat hanya demi sebuah pencitraan di atas puing-pusing kematian dan penderitaan rakyat Banten (jabar.tribunnews.com, 28/12-2018).
Sangat disayangkan juga media sekelas grup tribunnews gegabah menulis judul berita karena yang disebut Pigai itu bukan komentar [KBBI: komentar adalah ulasan atau tanggapan atas berita, pidato, dan sebagainya (untuk menerangkan atau menjelaskan)].
Soalnya, penayangan gambar di layar televisi dan berita sepenuhnya hak redaksi bukan karena diatur atau dibayar oleh Jokowi sebagai advertorial.
Sebagai bangsa yang beradab sudah saatnya kita berpikir jernih menanggapi sesuatu dengan menepatkan persoalan pada proporsinya dan ditanggapi dengan aspek-aspek riil yang terkait dan terukur. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H