Persoalannya adalah banyak orang tua tidak menyadari bahwa tubuh anak yang  kurus membutuhkan perhatian dan penanganan khusus secara medis.
Salah satu cara yang dianjurkan adalah secara rutin orang tua memantau berat badan dan tinggi badan anak. Celakanya, Â tingkat kesadaran masyarakat untuk memantau berat dan tinggi badan anak secara rutin rendah.Â
Data menunjukkan tahun 2018 hanya sekitar 54,6 persen anak balita yang dibawa ke fasilitas kesehatan untuk ditimbang dan diukur tinggi badan untuk disesuaikan dengan  standar WHO.Â
Paling sedikit orang tua menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan anak delapan kali dalam satu tahun agar bisa dideteksi secara dini gangguan pertumbuhan.
Untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal al. melalui perbaikan gizi dikatakan oleh Ajeng diperlukan peran aktif orang tua dan lingkungan. Ajeng meminta orang tua memperhatikan pola makan dengan mencari informasi tentang menu makanan anak agar anak mau makan.Â
"Dari perspektif pola asuh orang tua juga perlu memberikan contoh berupa pola kebiasaan makan yang baik di rumah dan meluangkan waktu makan bersama-sama," pinta Ajeng. Ini sebagai upaya untuk mendorong anak agar makan dengan teratur.
Pertama, orang tua diharapkan bersikap objektif. Untuk memastikan apakah tinggi badan dan berat badan anak sudah sesuai dengan standar WHO, segera cek. Bisa dengan membawa ke fasilitas kesehatan, seperti Posyandu dan Puskesmas atau dokter pribadi.
Untuk membantu orang tua Danone Indonesia meluncurkan platform berupa website untuk mengetahui apakan tinggi dan berat badan anak sudah ideal melalui www.cekberatanak.co.id. Website ini diharapkan dapat memudahkan orang tua dalam memantau berat badan ideal Si Kecil dari mana saja dan kapan saja.Â
"Dengan rutin mengecek kurva pertumbuhan anak melalui website ini, semoga orang tua dapat lebih siap dan waspada bila terjadi gejala berat badan kurang sehingga segera mencari solusi dengan berkonsultasi kepada ahli kesehatan terdekat," kata Arif Mujahidin, Communication Director Danone Indonesia.
Kedua, berpikir positif. Orang tua tidak menyangkal kondisi Si Buah Hati. Yang penting cari solusi dan siap memperbaiki perilaku sesuai anjuran dokter untuk kebaikan Si Buah Hati.