Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Kota Depok, "Tembak" LGBT Abaikan Heteroseksual

8 Januari 2019   06:23 Diperbarui: 8 Januari 2019   06:31 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: livemint.com]

(4). Laki-laki dewasa biseksual yang pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam nikah (kawin-cerai) dan di luar nikah (selingkuh, dll.) dengan perempuan dan laki-laki yang berganti-ganti di wilayah Kota Depok, di luar wilayah Kota Depok atau di luar negeri.

Adalah hal yang mustahil Pemkot Depok bisa mengawasi perilaku seksual nomor 1, 2, 3 dan 4 yang melibatkan warganya.

Lagi pula berapa sih jumlah gay, biseksual dan waria yang melakukan perilaku seksual berisiko dibandingkan dengan perilaku seksual nomor 1,2,3 dan 4 setiap hari?

Yang juga luput dari perhatian Pemkot Depok adalah penyebaran HIV di kalangan gay terbatas pada komunitas gay. Sedangkan penyebaran HIV di kalangan waria justru melibatkan laki-laki heteroseksual yang beristri. Sebuah survei di Surabaya, Jatim (1990-an) menunjukkan pelanggan waria adalah laki-laki beristri dan mereka jadi 'perempuan' (ditempong atau dianal) ketika seks dengan waria yang jadi 'laki-laki' (menempong atau menganal).

Dengan langkah 'memata-matai' LGBT dalam penularan HIV/AIDS Pemkot Depok menutup mata terkait dengan perilaku seksual nomor 1,2,3 dan 4 yang justru potensial sebagai penyebar HIV/AIDS di masyarakat Kota Depok.

Penyebaran HIV/AIDS yang melibatakan pelaku perilaku seksual berisiko nomor 1,2,3 dan 4 terjadi secara diam-diam karena warga yang tertular HIV/AIDS tidak menyadari dirinya sebagai pengidap HIV/AIDS. Ini terjadi karena tidak ada gejala-gejala yang khas AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan mereka.

Itu artinya penyebaran HIV/AIDS di Kota Depok terus terjadi bagaikan 'bom waktu' yang kelak berakhir pada 'ledakan AIDS'. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun