Tanya Jawab AIDS No 1/Januari 2019
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: "AIDS Watch Indonesia" (http://www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp: Â 0811974977. Redaksi.
*****
Tanya: Selamat pagi, selamat Tahun Baru. Saya Ny "X" di Papua. Suami saya bestatus Odha yang sedang minum ARV baru dua botol. Saya non-Odha. Saya melakukan seks dengan suami saya dengan kondisi suami memakai kondom. Celaka, saat hubungan seksual kondom yang dipakai suami saya bocor. Apakah saya berisiko teinfeksi HIV?
Via SMS (1/1-2019)
Jawab:Â Dalam jumlah yang bisa ditularkan HIV terdapat dalam air mani. Jika kondom sobek atau bocor selama air mani tetap tertampung di ujung kondom risiko kecil karena air mani suami yang mengandung HIV tidak tumpah di dalam vagina.
Dengan meminum obat antiretroviral (ARV) sesuai dengan resep dokter replikasi HIV di daerah ditekan sehingga pada suatu saat HIV tidak terdeteksi. Maka, biar pun kondom rusak dengan kondisi suami yang meminum obat ARV sesuai resep dokter bisa jadi jumlah virus di darah berkurang.
Yang berisiko justru laki-laki ketika kondom bocor jika seks, di dalam dan di luar nikah, dengan perempuan yang mengidap HIV/AIDS (Odha yaitu Orang dengan HIV/AIDS) karena penis bersentuhan langsung dengan cairan vagina. Dalam jumlah yang bisa ditularkan HIV terdapat dalam cairan vagina.
Lain Ibu harus perhatikan tanggal kadaluarsa kondom dan pelajari cara membuka bungkus dan cara memasang agar tidak rusak. Kondom sering rusak kena kuku karena tidak hati-hati waktu menyobek bungkus kondom.Â
Jangan terlalu risau. Jika tetap khawatir, silakan konsultasi dengan konselor AIDS di klinik VCT di Puskesmas atau rumah sakit umum di daerah Ibu.