Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mencegah AIDS Sejak Dini Bukan dengan Tes HIV

25 November 2018   17:05 Diperbarui: 25 November 2018   17:04 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENCEGAHAN AIDS. Berani Mencagah AIDS sejak Dini. Ini judul berita di Kompas (25/11-2018).

Yang membingungkan adalah berita di Kompas.id itu hanya berisi lima foto, yaitu gambar yang menunjukkan botol contoh darah, pengambilan darah, dan poster ARV (obat antiretroviral yaitu obat untuk menahan laju replikasi HIV di darah).

Apa katian anda mencegah AIDS sejak dini dengan tes HIV?

Bingung, 'kan!

Mencegah agar tidak tertular HIV adalah dengan cara tidak melalukan perilaku-perilaku yang berisiko tertular HIV, kecuali ibu rumah tanggan dan bayi di kandungan dan setelah lahir), bukan dengan tes HIV.

Tes HIV dianjurkan kepada orang-orang yang perilakunya, al. perilaku seksual yang berisiko tinggi tertular HIV yaitu:

(a). Laki-laki dan perempuan yang sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti, dan

(b). Laki-laki yang sering melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK).

Yang perlu diketahui adalah PSK dikenal ada dua tipe, yaitu:

(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.

(2). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.

Yang sering terjadi adalah banyak laki-laki yang merasa tidak berisiko tinggi tertular HIV karena mereka melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan PSK tidak langsung. Padahal, secara empiris PSK langsung dan PSK tidak langsung sama saja prakteknya sehingga mereka termasuk perempuan dengan perilaku seksual berisiko tinggi tertular HIV.

[Baca juga: Tertular HIV karena Termakan Mitos "Cewek Bukan PSK"]

Disebutkan: Sukarelawan dari Forum LSM Peduli AIDS memberikan pelayanan cek darah gratis untuk mendeteksi acquired immune deficiency syndrome (AIDS) kepada warga yang berkunjung di hari bebas berkendara, di Jakarta, Minggu (25/11/2018).

Tentu saja pernyataan 'untuk mendeteksi acquired immune deficiency syndrome (AIDS)' salah karena ngawur. Tes darah bukan mencari AIDS. Jika tes dengan reagent ELISA dan rapid test, maka yang dicari adalah  antibody HIV. Ini baru bisa dideteksi di darah jika tertular HIV lebih dari tiga bulan.  Tidak jelas apakah pernyataan di atas penjelasan dari LSM atau interpretasi wartawan.

Tidak semua warga yang berkunjung di Hari Bebas Kendaraan dikenal sebagai CFD (car free day) di sepanjang Jalan MH Thamrin-Jenderal Soedirman, Jakarta, harus tes HIV karena tidak semua orang yang  berkunjung ke CFD itu pernah atau sering melakukan perilaku berisiko tinggi tertular HIV.

Adalah pekerjaan yang sia-sia bak menggantang asap kalau mengambil contoh darah tanpa konseling singkat. Konseling singkat yaitu pertanyaan tentang:

Apakah pernah melakukan perilaku seksual berisiko?

Kalau jawabannya TIDAH PERNAH, maka tidak perlu diambil contoh darahnya.

Selanjutnya ditanya pula: Kapan terakhir melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang tidak diketahui status HIV-nya?

Jika seks berisiko dilakukan di bawah tiga bulan, juga tidak perlu diambil darahnya karena hasil tes HIV darah pada masa jendela (tertular HIV di bawah tiga bulan) bisa negatif palsu (HIV ada di darah tapi tes nonreaktif) atau positif palsu (tes HIV reaktif tapi HIV tidak ada di darah).

Pertanyaan lain adalah: Apakah pernah memakai narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) secara bersama-sama dengan bergantian jarum suntik?

Kalau jawabannya TIDAK PERNAH, maka tidak perlu mengambil contoh darah karena tidak ada risiko penularan HIV.

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Tes HIV adalah langkah di hilir. Yang diperlukan adalah penanggulangan di hulu yaitu mencegah agar tidak tertular HIV.

[Baca juga: Tes HIV Adalah Penanggulangan di Hilir sebagai Pembiaran Penduduk Tertular HIV]

Berani mencegah AIDS sejak dini bukan dengan tes HIV, tapi dengan menghindari perilaku seksual berisiko dan tidak menyuntik narkoba secara bersama-sama dengan bergantian jarum suntik. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun