Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF 2018, Timnas Keok Edy Rahmayadi Jadikan Wartawan sebagai "Kambing Hitam"

25 November 2018   08:20 Diperbarui: 29 November 2018   15:23 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tahir, misalnya, meladeni penulis ketika meliput Tahir melatih Icuk Sugiarto menghadapi kejuaraan Thomas Cup 1984 di (waktu itu) Stadion Utama Senayan, sekarang GBK. Ketika itu dia menghargai kehadiran wartawan Indonesia di pertandingan bulu tangkis internasional. 

"Saudara ikutlah nanti (meliput kejuaraan Thomas Cup di Kuala Lumpur-pen.)," kata Tahir mengajak penulis. Rupanya, Tahir menjadikan berita sebagai salah satu alat memantau kelemahan pelatihan.

Bang Ali, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, sebagai organisasi dengan anggota klub profesional sering melontarkan pernyataan yang sama sekali tidak mendukung persepakbolaan nasional.

Ada Ketua Umum PSSI Bardosono yang menyebut 'Sepakbola Pancasila'. Ada pula pengurus yang 'dibela' pengawalnya dengan menendang dada wartawan dalam menanggapi kritik. Ada pula pengurus yang menyebut 'sepakbola ngotot', dan sekarang menyalahkan wartawan.

Selama cara-cara yang ditempuh PSSI hanya mencari 'kambing hitam', maka selama itu pula persebapakbolan nasional menjadi penghuni titik nadir. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun