Tidak kurang dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas yang mengutuk begal payudara yang terjadi tanggal 4/11-2018 (detik.com, 11/11-2018). Begitu juga dengan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti: "Ya itu (begal payudara) hal-hal yang tentunya harus ditindak secara tegas." (detik.com, 12/112-2018).
Kasus-kasus parafilia ini seakan ditelan bumi karena sebagian dari kita hanya melihat LGBT sebagai persoalan, padahal LGBT sebagai orientasi seksual ada di alam pikiran. Yang jadi masalah adalah jika mereka melakukan kontak seksual, seperti seks anal dan seks oral.
Lagi-lagi orang-orang yang memakai 'baju moral' seakan larut dalam peperangan dengan LGBT padahal banyak kasus kekerasan seksual di dalam pernikanan dan pacaran dalam bentuk perilaku seks LGBT. Misalnya, suami yang memaksa istri seks oral dan melakukan seks posisi "69". Ada juga cowok yang memaksakan seks anal dan seks oral kepada pacarnya.
[Baca juga: LGBT Sebagai Orientasi Seksual Ada di Alam Pikiran dan Heteroseksual pun Tidak Sedikit yang Lakukan Perilaku Seksual LGBT]
Hujatan terhadap LGBT menutupi perilaku-perilaku seksual seperti yang dilakukan parafilia yang dampaknya justru juah lebih masif daripada LGBT karena perbuatan mereka langsung terkait dengan masyarakat luas sedangkan LGBT, selain biseksual, ada di kominitas mereka sendiri. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H