Disebutkan pula: Menurut data SMS Tsunami Warning, jika air laut surut setelah gempa, maka warga yang tinggal di pesisir punya waktu sekitar 5-10 menit untuk menyelamatkan diri (VOA Indonesia, 2/10-2018). Nah, jika pantai landai dengan kecepatan lidah tsunami yang tinggi, apakah mungkin dengan berlari bisa terhindar dari lidah tsunami?
Maka, tidak ada pilihan lain selain menjauhi zona terjangan tsunami. Seperti diberitakan kompas.com (29/9-2018), paling tidak tujuh kali tsunami yang melanda Nusantara sebelum tsunami Palu, yaitu: Sulteng 7,3 SR (1968), Â Sumba 7 SR (1977), Flores 7,5 SR (1992), Banyuwangi 5,9 SR (1994), Kepulauan Banggai 6,5 SR (2000), Aceh 9,3 SR (2004), dan Pangandaran 8 SR (2006).
Dengan data ini tentulah bisa dipetakan daerah terdampak. Sedangkan daerah lain yang tidak pernah terdampak langsung tsunami tidak pula bisa mengelak untuk relokali karena tetap ada risiko tsunami yang tidak bisa diperkirakan dengan pasti. *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI