Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bersiaplah Melepas Dahaga dengan Minuman Mengandung Ganja

19 September 2018   14:55 Diperbarui: 19 September 2018   15:02 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Ekstrak cair yang berasal dari tanaman ganja mulai populer untuk pengobatan alternatif yang belum teruji secara ilmiah (Sumber: livescience.com/Shutterstock)

Perusahaan minuman tentu membutuhkan daun ganja yang banyak. Ini bisa mendorong perdagangan daun ganja secara internasional yang kelak juga bisa melibatkan geng dan mafia seperti yang terjadi sekarang dalam perdagangan gelap narkoba.

Tapi, ternyata Coca Cola tidak memakai daun ganja sebagai bahan minuman sehat. Sebuah perusahaan di Kanada yang bergerak di sektor ganja dilaporkan sudah membicarakan pembuatan minuman sehat di Kanada, Aurora Cannabis Inc., dengan kandungan cannabidiol, bahan alamiah yang berasal dari pohon ganja namun tidak membuat kecanduan. Pendekatan Coca Cola ke perusahaan ini dikabarkan nilai saham Aurora naik 17 persen di Bursa Saham Toronto, Kanda.

Cannabidiol (CBD) disebut-sebut  tidak membuat kecanduan seperti bahan kimia lain yang terdapat dalam ganja. Bahkan disebutkan bahwa CBD berkhasiat untuk mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit. Diberitakan belakangan ini sudah muncul produk-produk dengan label "CBD".

Coca Cola sendiri disebutkan menolak berkomentar soal minuman sehat dari ganja, tapi mengaku tertarik dengan perdagangan bahan-bahan dari ganja. Sedangkan pesaing Coca Cola, yaitu Coke, melalui juru bicaranya, Kent Landers, mengatakan perusahaannya belum membuat keputusan apapun (tentang minuman sehat berbahan ganja-pen.).

Persoalannya kemudian adalah ketergantungan terhadap daun ganja bisa jadi beralih ke, yang disebut-sebut, minuman sehat "CBD" karena ada kesan dan aroma ganja. Ketergantungan bukan lagi ke daun ganja tapi pada minuman dengan bahwa "CBD" yang berasal dari pohon ganja. "CBD" ditemukan tahun 1940 sebagai senyawa dari cannabis.

Jika kelak instansi terkait, seperti FDA di AS, bisa membuktikan bahwa minuman sehar berbahan "CBD" tidak menimbulkan efek buruh terhadap kesehatan dan tidak menyebabkan ketergantungan tentulah muncul persoalan besar terkait dengan penetapan ganja sebagai narkotika. Tahun 2018 FDA merekomendasi "CBD" obat resep yang disebut Epidiolex dengan penggunaan terbatas untuk penderita epilepsi.

Kita, dalam hal ini pemerintah, sudah harus ambil ancang-ancang menghadapi ekspansi Coca Cola dengan minuman sehat berbahan pohon ganja (bahan-bahan dari ABC News, id.wikipedia, dan sumber-sumber lain). *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun