Dalam sebuah 'diskusi' di Facebook ada seorang cewek sesumbar: "Biar tau aja ya, teman cowok gue gak ada yang gituan." Yang dimasud cewek ini dengan 'gituan' adalah melacur dengan PSK di lokasi pelacuran.
Tapi, ketika ditanya apakah dia bisa jamin bahwa semua teman cowoknya tidak pernah melakukan seks di luar nikah, eh, cewek itu langsung 'out' dari perbincangan. Lagi-lagi banyak yang beranggapan bahwa seks suka sama suka dalam di luar ikatan pernikahan bukan seks menyimpang sehingga tidak ada risiko penularan penyakit.
Padahal, bisa saja ada di antara cewek dan cowok tsb. yang seks dengan pasangan yang lain. Itu aritnya terjai perilaku seksual yang berisiko tertular 'penyakit kelamin' termasuk HIV/AIDS.
Ada pula pasangan yang belum menikah menyalurkan dorongan seksual melalui seks oral (fellatio yaitu penis masuk ke mulut dan cunnilingus mulut ke vagina). Ini juga perilaku yang tidak aman. Kalau si cowok mengidap 'penyakit kelamin', seperti kencing nanah, tentulah ada risiko infeksi di rongga mulut dan tenggorokan si cewek yang mengoral. Begitu juga kalau si cewek mengidap 'penyakit kelamin' cowok yang mengoral juga berisiko tertular penyakit karena di permukaan 'Miss V' dan cairannya ada penyakit, seperti HIV/AIDS.
Sudah saatnya informasi tentang penyakit, terutama yang terkait dengan perilaku dan moral, disampaikan secara utuh sebagai fakta medis. Kalau dibumbui dengan moral maka yang terjadi adalah fakta medis hilang mitos (anggapan yang salah) yang berkembang. Penyebaran penyakit, khususnya melalui seks, pun merebak. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H