Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tenis, Perburuan Hadiah 55 Miliar Rupiah di US Open 2018

1 September 2018   08:40 Diperbarui: 1 September 2018   15:27 3030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukulan backhand Roger Federer yang dipuji-puji pengamat tenis lapangan karena dia melakukannya tanpa membalikkan badan jadi bagian dari kompetisi tenis di AS Terbuka (US Open).  Turnamen tahunan ini menyediakan hadiah terbesar dari tiga grand slams lain yaitu Australia Terbuka, Roland Garros (Perancis), dan Wimbledon (Inggris).

Tidak tangung-tanggung AS Terbuka menyiapkan hadiah untuk juara tunggal putra dan putri masing-masing 3,7 juta dolar AS atau setara dengan Rp 54.612.000.000 atau Rp 54,6 miliar (kurs 1 dolar Rp 14.760). Fantastis. Hadian tunggal sudah cukup untuk hadiah atlet nasional peraih medali di Asian Games 2018.

AS Terbuka sudah berumur 50 tahun pada tahun ini. Turnamen ini dimulai di New York tahun 1968 yang ketika itu juara putra Arthur Ashe (AS), petenis kulit hitam yang dikabarkan ketika itu menerima perlakuan rasis. Sedangkan tunggal putri dimenangkan oleh Virginia Wade (Inggris).

Petenis putra yang bisa juara tiga kali berturut-turut adalah John McEnroe (AS) pada tahun 1979 -1981, dan Ivan Lendl (Czech) tahun 1985-1987. Sedangkan Federer (Swiss) mencatat rekor lima kali juara berturut-turut  yaitu tahun 2004-2008 (Baca juga: Federer, Petenis Rendah Hati yang Juarai 20 Grand Slam).

Dok Pribadi
Dok Pribadi
Jimmy Connors lima kali juara tapi tidak berturut-turut. Juara tunggal putra dari negara-negara Eropa, Australia dan AS. Hanya sekali dari Argentina yaitu Guillermo Vilas (1977) dan Juan Martin del Potro (2009). Juara terakhir, 2017, dipegang Rafael Nadal (Spanyol) yang juga juara pada tahun  2010 dan 2013.

Sedangkan di tunggal putri yang bisa tiga kali juara berturut-turun hanya satu yaitu Serena Williams (AS) pada tahun 2012-2014. Tapi, ada yang bisa empat kali berturut-turut yaitu Chris Evert (AS) pada tahun 1975-1978. Sedangkan Steffi Graf lima kali juara tidak berturut-turut. Evert dan Serena enam kali juara. Juara terakhir (2017) dipegang oleh Sloane Stephens (AS).

Negara-negara asal petenis juara AS Terbuka, yaitu: (a) Tunggal putra: AS 19, Australia dan Swiss 6, Australia 4, Swedia dan Ceko 3, Argentina dan Serbia 2, Kroasi, Jerman, Inggris, Rumania dan Rusia 1 dan (b) Tunggal putri: AS 25, Jerman 6, Belgia 5, Australia 4, Rusia da Yugoslavia 2, Argentina, Inggris, Ceko, Spanyol, Swiss dan Italia 1.

Dok/Ist
Dok/Ist
Babak penyisihan masih berlangsung sekarang pada tahap babak 32 besar yang sudah meloloskan Nadal dan Djokovic. Pertarungan akan seru karena turnamen juga diikuti oleh Federer yang tidak diunggulkan di turnamen ini.

Satu hal yang sangat kontras dari petenis-petenis handal dengan petenis, umumnya yang muda,  adalah 'selebrasi' kemenangan jika bola tidak bisa dikembalikan lawan atau kembalian ke luar lapangan. Petenis handal, terutama Federer tidak pernah berteriak ke arah lawan. Dia mengepalkan tangan membelakangi lawan. Berbeda dengan petenis muda selalu berteriak sambil mengepalkan tangan ke arah lawan. Bahkan, ada yang berlari mendekati net sambil berteriak kegirangan.

Tingkah petenis-petenis pro yang berlaga di grand slams bisa jadi pelajaran bagi atlet-atlet kita untuk menempa diri jadi juara, tidak hanya nasional tapi internasional. Satu hal yang bisa jadi aneh adalah penyebut nama ketika berlaga karena yang disebut atau dipanggil adalah nama marga (family name). Ketika Yayuk Basuki, peringkat 21 WTA, berlaga di Wimbledon (1997) juri memanggilnya dengan panggilan "Ms Basuki" bukan seperti di Tanah Air dengan menyebut Yayuk.

Laga yang menarik di AS Open 2018 (28 Agustus -- 9 September 2018) untuk melihat siapa yang akan menggondol hadiah yang fantastis itu (dari berbagai sumber). *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun