Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Quo Vadis (Penanganan) Pariwisata Indonesia

8 Agustus 2018   12:33 Diperbarui: 8 Agustus 2018   12:38 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisman bergegas meninggalkan Lombok (Sumber: dw.com)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri beberapa jam setelah gempa sudah mencabut peringatan tsunami sehingga tidak ad yang perlu dikhawatirkan di tiga pulau gili itu. Langkah yang arif adalah menangkan warga dan Wisman tetap di pulau dengan menyiapkan armada jika ada peringatan dari BMKG tentang gempa yang berpotensi tsunami.

Antrean Wisman yang akan keluar dari Pulau Lombok (Sumber: dw.com)
Antrean Wisman yang akan keluar dari Pulau Lombok (Sumber: dw.com)
Kalau saja dilakukan langkah-langkah yang bisa menahan (sebagian) Wisman tentulah pariwisata nasional tidak tercoreng. Kepulangan Wisman dari Lombok merupakan publikasi buruk bagi pariwisata nasional di mata wisatawan dunia.

Apalagi bertolak dari fakta pengalaman seorang Wisman asal Inggris di salah satu pulau gili yang mengatakan tidak ada informasi resmi yang sampai kepada warga dan Wisman. Kalua di tiga pulau gili itu ada sensor sebagai peringatan dini tsunami tentulah warga dan Wisman paham apa yang (akan) terjadi.

Pulau-pulau kecil, yang disebut-sebut sebagai 'surga' oleh wisatawan, tidak hanya di utara Pulau Lombok. Nun di Papua, Papua Barat, NTB, NTT, Bali, Aceh, Sumbar, Sumut, dll. banyak pulau kecil  yang dijadikan permukiman dan tempat wisata.

Jika langkah yang dipilih adalah mengevakuasi warga dan wisatawan setiap kali ada gempa dengan potensi tsunami bukan langkah yang pas karena tidak ada jaminan evakuasi akan tetap bisa dilakukan dengan aman

Maka, perbaikan sarana dan prasarana (infrastruktur) terkait dengan risiko akibat cuaca buruk dan tsunami merupakan bagi dari upaya menjaga keselamatan warga dan wisatawan. Dengan sarana dan prasarana itu promosi pariwasata pulau-pulau kecil di Nusantara akan berdampak positif dalam mendatangkan Wisman berduyun-duyun ke Indonesia. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun