Kelima, tes HIV bukan mencari (virus) HIV di dalam darah, tapi mendeteksi antibody HIV.Maka, kalau tes HIV dilakukan di masa jendela itu artinya hasil tes bisa negatif palsu atau positif palsu.
Negatif palsu adalah hasil tes HIV tidak reaktif (negatif) karena belum ada antibody HIV, padahal sudah ada HIV di dalam darah.
Positif palsu adalah hasil tes reaktif (positif) karena reagent mendeteksi sesuatu tapi bukan antibody HIV padahal tidak ada HIV di dalam darah.
Risiko besar bagi pemuda Cilacap yang melakukan tes HIV ke pasangan sebelum seks jika tes HIV pada masa jendela karena hasil tes HIV adalah negatif palsu. Risiko tertular HIV sangat tinggi karena mereka tidak lagi memakai kondom, padahal hasil tes itu negatif palsu. Artinya, status HIV pasangan tidak diketahui dengan pasti.
Cara yang dilakukan pemuda di Cilacap itu pun diskriminatif karena pemuda itu sendiri tidak melakukan tes HIV. Ini merupakan perbuatan yang melawan hukum dan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia (HAM).
Jika cara-cara yang dilakukan pemuda dan mahasiswa itu ditiru oleh laki-laki beristri, maka penyebaran HIV di Cilacap akan terus-menerus terjadi sebagai 'bom waktu' yang kelak berakhir pada 'ledakan AIDS'. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H