Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Bengkulu, Insiden Infeksi HIV Baru pada Rentang Waktu Sosialisasi

20 Juli 2018   07:26 Diperbarui: 20 Juli 2018   07:33 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laki-laki yang tertular HIV jadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah. Ini bisa terjadi karena orang-orang yang tertular HIV tidak menyadari diri mereka sudah mengidap HIV/AIDS karena tidak ada gejala-gejala yang khas AIDS pada fisik dan keluhan kesehatan.

Maka, yang diperlukan adalah langkah konkret berupa intervensi kepada laki-laki agar selalu memakai kondom jika melakukan hubungan seksual dengan PSK langsung dan PSK tidak langsung.

Disebutkan oleh Riri: "Kampanyekan terus perilaku seksual yang sehat. Bagi yang sudah terinveksi, berikan pengayoman konsumsi obat secara teratur dan sesuai aturan. Cegah penularan ibu hamil positif mengidap HIV kepada anak."

Pernyataan Riri ini adalah bentuk sosialisasi moralistis yang tidak membumi, khususnya tentang 'perilkau seksual yang sehat'. Setiap hubungan seksual adalah sehat sehingga yang diperlukan untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual adalah hubungan seksual yang aman yaitu: (a). Tidak dilakukan dengan pengidap HIV/AIDS, dan (b). Pakai kondom ketika melakukan hubungan seksual yang berisiko.

Selama Pemprov Bengkulu tidak menjalankan program riil untuk menurunkan insiden infeksi HIV baru, khusunya pada laki-laki melalui hubungan seksual dengan PSK langsung dan PSK tidak langsung, maka selama itu pula penyebaran HIV akan terus terjadi. Kondisi ini adalah 'bom waktu' yang kelak bermuara pada 'ledakan AIDS'. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun