(a). Sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan perempuan yang berganti-ganti karena ada kemungkinan salah satu dari perempuan tsb. mengidap HIV/AIDS, dan
(b). Sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti PSK langsung (PSK yang kasat mata di tempat-tempat transaksi seks). Bisa saja salah satu dari PSK tsb. mengidap HIV/AIDS.
Lagi pula apakah warga, khususnya istri, yang sudah dilatih WPA berani bertanya kepada suaminya apakah pernah atau sering seks di luar? Tentu saja tidak berani.
Maka, sosialisasi pun bak anjing menggonggong kafilah berlalu. Sia-sia.
Yang diperlukan adalah program riil untuk menurunkan jumlah insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa yang melakukan hubungan seksual pada perilaku (b). Program bisa berjalan efektif kalau praktek PSK langsung dilokalisir. Sedangkan pada perilaku (a) tidak bisa dijangkau *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H