Revolusi di dunia fotografi memungkinkan pengambilan foto dan video dengan ponsel pintar (gawai). Foto-foto dan video yang dihasilkan ponsel pintar jauh lebih kualitasnya dengan foto yang dipotret dengan kamera SLR (pakai rol film) dan DSLR (digital). Persoalannya adalah ukuran foto dan video yang besar jadi masalah bagi ponsel. Dalam kaitan inilah SanDisk Dual Drive memberikan solusi yang handal untuk penyimpangan konten-konten foto dan video digital.
Pengalaman narasumber Arbain Rambey, Fotografer Senior Harian "KOMPAS", sebagai pewarta foto menunjukkan revolusi yang realistis dalam dunia fotografi. Dengan kamera SLR dan DSLR banyak peralatan yang harus dibawa, al. beberapa jenis lensa seperti lensa normal, zoom, dll. serta peralatan kamar gelap (untuk proses film).
Objek foto yang dipotret dengan kamera SLR juga tidak otomatis bisa dikirim ke redaksi karena harus dicuci untuk jadi negatif film kemudian dicetak. Selanjutna di-scan baru bisa dikirim ke redaksi. Dengan kamera DSLR objek foto yang dipotret harus dipindahkan dulu ke penyimpanan luar, seperti diskdrive, selanjutnya dipindahkan ke laptop baru bisa dikirim.
"Sekarang dengan ponsel pintar semua proses di atas tida perlu," kata Arbain sambil memeragakan ponsel pintar pada acara Kompasiana Nangkring "Easy On. Easy Off - Free Up Your Phone and Make Room for More Memories" (Jakarta, 30/5-2018). Menurut Arbain dengan ponsel pintar seseorang sudah bisa menjajalankan mobile photography dengan satu alat. "Foto dan video bisa langsung dikirim," kata Arbain menggambarkan betapa mudah menggunakan ponsel sebagai kamera.
Masalah besar yang dihadapi pemilik ponsel pintar adalah penyimpanan konten-konten foto atau video yang ada di ponsel. Kapasitas ponsel untuk menyimpan terbatas. Kalau ponsel penuh terpaksa harus menghapus beberapa konten atau mengirimkan beberapa konten. Untuk menghapus akan sangat banyak pertimbangan karena terkait dengan momen dan objek foto.
Tentu saja ini sangat merepotkan karena terkait dengan momen dan objek yang sedang dihadapi. Seperti halnya Arbain, banyak Kompasianer (anggota terdaftar di Kompasiana.com) yang juga kelabakan ketika ponsel penuh.
"Ya, ponsel jadi lelet dan momen penting pun lolos," kata seorang kompasianer dengan nada gundah. Dalam hal itulah, menurut Arbain, perlu perangkat lunak yang bisa dengan mudah memindahkan konten digital berupa foto dan video yang ada di ponsel . "Sejak ada SanDisk Dual Drive DD1 semua masalah teratasi," kata Arbain kali ini dengan nada yakin.
Idris memberikan ilustrasi. Setiap menit ada lalu-lintas 2,4 miliar konten digital di dunia maya. Ini data tahun 2015 yang berarti ada 1,6 triliun konten digital berseliweran di dunia maya. Setiap hari ada 4 miliar yang menonton video di Facebook. Ada video dengan durasi 300 jam diunggah via YouTube setiap menit.
Idris menjamin kualifikasi dan kualitas SanDisk asalkan dibeli di tempat-tempat yang resmi dan pemblian via online di toko-toko online terdaftar. Idris bisa menjami kualitas karena proses produksi mulai dari bahan baku sampai pengepakan ditangani sendiri oleh SanDisk.
Pabrik semukondukter yang menghasilkan bahan baku berupa wafer manufacturing di Jepang yang merupakan produsen terbesar di dunia. Selanjutnya pengemasan IC dan pengujian dilakukan di Cina. Tahap berikutnya yaitu memproses wafer sampai jadi drive dilakukan di Malaysia. Itu artinya dari hulu sampai hilir proses ditangani langsung oleh perusahaan produsen ScanDisk sejak tahun 2000.
Jika tidak ingin ketinggal momen-momen pengting, maka pemakaian SanDisc Dual Drive merupakan solusi handal yang bisa mengatasi masalah kepenuhan konten digital di gawai Anda. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H