Tanya Jawab AIDS No1./Mei 2018
Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS.Â
Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: "AIDS Watch Indonesia" (http://www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp: Â 0811974977. Redaksi.
*****
Tanya: Saya laki-laki umur 25 tahun. Setahun terakhir ini saya berhubungan seksual tanpa pengaman dengan tiga orang pekerja seks komersial (PSK) dalam jangka waktu yang cukup lama. Pertama pada bulan Maret 2017. Kedua dengan perempuan yang berbeda di bulan Juli 2017. Ketiga juga dengan perempuan yang berbeda Februari 2018.
Saya takut terkena virus itu karena di depan rumah saya ada pasangan suami-istri yang meninggal karena terkena virus itu. Selama tiga bulan ini saya tidak mengelami gejala demam, pilek atau bintik di data dan punggung. Saya mau periksa ke puskesmas atau rumah sakit saya malu dan takut bayarannya mahal. Saya tidak ingin istri dan anak-anak saya tertular HIV. Saya baca di Google ada obat yang bisa menghambat virus biar tidak ditularkan. Apakah saya bisa terkena penyakit HIV?
Tn "X" dari Kota J di P Jawa via WA (24/5-2018)
Jawab:Â Perilaku seksual saudara berisiko tertular HIV karena melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom dengan tiga PSK. Karena bisa saja salah satu atau ketiga-tiganya mengiap HIV/AIDS. Tidak bisa diketahui apakah tiga PSK itu mengidap HIV/AIDS atau tidak dengan melihat fisik karena tidak ada tanda-tanda, gejala-gejala atau ciri-ciri di fisik dan keluhan kesehatan yang khas AIDS.
PSK adalah orang yang berisiko tinggi tertular HIV karena melayani hubungan seksual dengan laki-laki yang berganti-ganti tanpa kondom. Biar pun ada PSK yang mengatakan cek kesehatan rutin itu tidak ada artinya karena mereka tidak melakukan tes HIV hanya tes IMS Â (infeksi menular seksual yang lebih dikenal sebagai 'penyakit kelamin'), yaitu kencing nanah (GO), raja singa (sifilis), herpes genitalis, virus hepatitis B, klamidia, jengger ayam, virus kanker serviks, dll.)
Lagi pula biar pun biar pun seorang PSK menjalani tes, misalnya pada tanggal 24 Mei 2018 pukul 12.00 dengan hasil negatif bukan jaminan selamanya PSK itu tidak tertular HIV. Bisa saja malam harinya PSK itu melayani hubunga seksual dengan laki-laki pengidap HIV sehingga PSK itu berisiko tertular HIV.
Saudara melakukan tiga kali hubungan seksual tanpa kondom dengan 3 PSK itu, apakah Saudara sudah menikah?