Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cegah Penyebaran HIV/AIDS melalui Wanita Penghibur yang Mudik

16 Mei 2018   14:28 Diperbarui: 17 Mei 2018   01:11 2681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: bc.ctvnews.ca)

Keluarga dua perempuan itu benar-benar jadi objek banyak kalangan sehingga mereka menderita lahir dan batin. Keluarga perempuan Cibuaya berpindah-pindah karena terus-menerus jadi sasaran amukan warga dan kejaran wartawan. (Baca juga: Media Massa Menceraiberaikan Keluarga Kartam*).

Sedangkan perempuan di Tempuran jadi sapi perahan banyak kalangan. Ketika dia meninggal pun keluarga menghadapi masalah (Baca juga: Sudah Terinfeksi HIV Disakiti Pula* dan Derita Panjang Seorang Odha).

Maka, kalau ada daerah asal cewek-cewek penghibur yang menjalin kerja sama untuk melakukan tes survailans HIV atau tes HIV dengan daerah tempat cewek-cewek itu bekerja kerahasiaan harus dijamin agar tidak menimbulkan dampak buruk.

Mumpung masih ada rentang waktu sebelum terjadi eksodus pulang kampung, masih ada kesempatan menjalin kerja sama antara daerah asal cewek-cewek penghibur dan daerah tempat cewek-cewek itu bekerja.

Keuntungan dalam hal penanggulangan HIV/AIDS bukan hanya untuk daerah adal cewek-cewek penghibur, tapi juga tempat mereka bekerja. Pemerintah di daerah tempat cewek-cewek itu bekerja mempunyai data tentang jumlah cewek pengibur yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS sehingga bisa dijalankan langkah-langkah konkret untuk penanggulangan.

Pemerintah daerah tempat cewek-cewek penghibur itu bekerja bisa melakukan penyuluhan secara luas dengan materi data cewek penghibur yang mengidap HIV/AIDS. Masyarakat luas diingatkan bagi yang pernah melakukan hubungan seksual dengan cewek penghibur untuk menjalani tes HIV secara sukarela.

Sedangkan di daerah asal cewek-cewek penghibur itu bisa 'direm' melalui pendampingan agar tidak melakukan perilaku berisiko yang bisa menularkan HIV.

Dengan kondisi penyebaran HIV yang sudah terjadi di seluruh Nusantara dengan estimasi kasus kumulatif 620.000 (aidsdatahub.org), maka diperlukan langkah-langkah konkret yang luar biasa untuk menanggulangi penyebaran HIV agar tidak jadi 'ledakan AIDS'. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun