Lebih lanjut Jones mengatakan: "Pesan-pesan peringatan mengenai sexting akan menjadi sangat efektif, jika disertakan dalam pendidikan remaja mengenai hubungan romantis, memperlakukan satu sama lain dengan hormat, menghadapi tekanan seksual dan membuat keputusan yang sehat mengenai perilaku seksual."
Memang, seperti dikatakan oleh Dr. Matthew Davis, seorang peneliti di Rumah Sakit Anak Ann & Robert H. Lurie Chicago dan Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern, IL, AS, yang paling aman adalah remaja menghindari pengiriman teks dan gambar-gambar atau video seks. Ini tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Maka, diperlukan edukasi yang objektif tanpa balutan norma, moral dan agama agar remaja menangkap esensi faktual risiko buruk sexting sebagai realitas sosial. Mereka diajak untuk memahami hak dan kewajiban di ranah kehidupan sehari-hari dalam konteks pergaulan (remaja) agar tidak ada yang dirugikan. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H