Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Epidemi HIV/AIDS, Justru yang Rawan Itu Perilaku Seksual Seseorang

7 Januari 2018   07:14 Diperbarui: 9 Januari 2018   05:33 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada lagi pernyataan: " .... lokasi rawan dengan istilah hotspot. Tempat yang didatangi adalah warung-warung dan kafe-kafe kecil yang halamannya dipenuhi truk yang parkir. Warung dan kafe di sana biasanya menyediakan perempuan penjaja seks."

Sepanjang hidup saya baik sebagai warga maupun wartawan dan bloggor saya belum pernah lihat perempuan menjajakan, maaf, vaginanya untuk sebagai transaksi seks. Dalam KBBI disebut jaja adalah menawarkan (barang) dengan berkeliling. Pemakaian kata penjaja seks kepada perempuan merendahkan harkat dan martabat mereka sebagai makhluk Tuhan.

Yang ada dan kasat mata adalah laki-laki, bahkan yang beristri, mendatangi tempat-tempat pelacuran untuk melepas hasrat seksualnya melalui zina dengan bayaran tertentu. Celakanya, banyak orang yang hanya melihat dan menimpakan kesalahan kepada pekerja seks sehingga laki-laki pezina dengan pelacur lolos stigma (cap buruk). Mereka lolos dari stigma tapi tidak bisa lepas dari risiko tertular HIV dan kemudian menularkan HIV ke istrinya.

Pernyataan ini jelas balutan moral: Setelah pengamatan malam hari, di siang hari Nanang dan timnya yang berjumlah lima orang, termasuk istrinya, Dewi Marisa Sari, secara berkala melakukan penyuluhan tentang perilaku hubungan seks yang sehat.

Apa yang dimaksud dengan 'perilaku hubungan seks yang sehat'? Ini jargon moral yang tidak membumi dan menyesatkan.

Terkait dengan pencegahan HIV yang dikenal adalah seks yang aman yaitu:

(a) hubungan seksual di dalam dan di luar nikah dengan seseorang yang tidak mengidap HIV/AIDS,

(b) hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti dengan memakai kondom, dan

(c) hubungan seksual dengan dengan memakai kondom dengan seseorang yang sering melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti.

Ada lagi pernyataan: "Jumlah hotspot di Rokan Hilir mencapai 113 titik. Tersebar di 15 kecamatan, mulai dari pinggir jalan, di dekat permukiman penduduk, sampai ke tepi laut. Lokasi itu sangat rawan. Dalam lima tahun terakhir, orang dengan HIV/AIDS mencapai 200 orang. Di wilayah kami, terdapat 24 orang dengan HIV/AIDS dan 9 di antaranya meninggal," ujar Nanang.

Tidak jelas apa kaitan langsung hotspot itu dengan kasus HIV/AIDS di wilayah Nanang. Soalnya, biar pun di 113 titik hotspot itu ada pekerja seks yang mengidap HIV/AIDS tidak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun