Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dua Puluh Ribu Pelajar SMP dan SMA di Jawa Tengah Mengidap HIV/AIDS

12 Desember 2017   11:34 Diperbarui: 12 Desember 2017   11:38 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data yang disampiakan oleh Asisten Pengelola Program KPA Jateng, Gardea Tyas Wardani, bertolak belakang dengan laporan Ditjen P2P. Sampai tanggal 31 Maret 2017 laporan Ditjen P2P menyebutkan kumulatif kasus HIV/AIDS di Jateng adalah 24.569. Sedangkan Gardea dalam berita disebutkan memberikan angka 18.913. Bukankan angka yang dilansir Ditjen P2P justru laporan dari Dinkes dan KPA Jateng?

Ada pernyataan yang menyebutukan "Ironinya, tak sedikit pengidap HIV/AIDS tidak sadar jika mereka sudah tertular."

Memang itulah masalah besar dalam penanggulangan HIV/AIDS karena tidak ada tanda-tanda yang khas AIDS pada orang-orang yang tertular HIV sebelum masa AIDS (antara 5-15 tahun setelah tertular).

Celakanya, orang-orang yang mengidap HIV/AIDS dan tidak terdeteksi tanpa mereka sadari akan jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat terutama melalui hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, dengan kondisi laki-laki tidak pakai kondom setiap kali terjadi hubungan seksual.

Disebutkan pula dalam berita " .... Banyak yang masih malu untuk melakukan pemeriksaan maupun cek kesehatan. ...."

Pernyataan ini tidak akurat karena tidak dijelaskan siepa yang masih malu. Tidak semua orang harus tes HIV karena tidak semua orang berperilaku yang berisiko tertular HIV/AIDS. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun