Memang, tidaklah mudah mengubah perilaku dari budaya angkutan darat dan laut yang secara umum lebih longgar ke budaya angkutan udara yang diatur dengan berbagai regulasi.
Seperti penggunaan telepon genggam yang dilarang sejak masuk ke kabin, ternyata ada saja penumpang curi-ciri memakai ponsel. Tapi, ketika ada goncangan mereka komat-kamit dan kabin berubah dari 'rumah ibadah' (Ketika Kabin Kapal Terbang Jadi "Rumah Ibadah"). Padahal, dengan menghidupkan ponsel bisa menggangu sinyal percapakan pilot dengan menara pengawas dan sinyal kebakaran di bagasi. *
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!