Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kebiasaan di Angkutan Darat dan Laut (yang) Dibawa-bawa ke Angkutan Udara

5 September 2017   09:48 Diperbarui: 5 September 2017   15:32 6210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Penumpang bawa lebih dari satu barang tentengan ke kabin (Sumber: aktual.com)

Memang, tidaklah mudah mengubah perilaku dari budaya angkutan darat dan laut yang secara umum lebih longgar ke budaya angkutan udara yang diatur dengan berbagai regulasi.

Seperti penggunaan telepon genggam yang dilarang sejak masuk ke kabin, ternyata ada saja penumpang curi-ciri memakai ponsel. Tapi, ketika ada goncangan mereka komat-kamit dan kabin berubah dari 'rumah ibadah' (Ketika Kabin Kapal Terbang Jadi "Rumah Ibadah"). Padahal, dengan menghidupkan ponsel bisa menggangu sinyal percapakan pilot dengan menara pengawas dan sinyal kebakaran di bagasi. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun