Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Blow Job: Risiko AIDS dan Kanker Rongga Mulut

9 Agustus 2017   08:07 Diperbarui: 9 Agustus 2017   16:38 4626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Spreadshirt)

Seks oral disebut sebagai 'blow job' (BJ) menjadi salah satu 'gaya' penyaluran dorongan seksual agar terhindar dari risiko kehamilan bagi pasangan yang tidak menikah dan variasi bagi pasangan yang menikah. Ada juga pasangan yang menjadikannya sebagai 'pemanasan' (foreplay) sebelum melakukan hubungan seksual vaginal penetrasi.

Selama ini seks oral hanya dikaitkan dengan risiko penularan HIV (virus yang menyebabkan kondisi AIDS setelah tertular HIV antara 5-15 tahun yaitu penyakit dengan lebir dari 70 indikasi medis). Tapi, kalangan ahli AIDS menyebutkan bahwa risiko penularan HIV melalui seks orang sangat kecil. Belum ada kasus HIV/AIDS dengan faktor risiko seks oral.

Tapi, belakangan ini muncul penyakit di rongga mulut yang justru bisa memicu kematian. Kalangan medis di Indonesia sudah mencatat kematian seorang penderita kanker lidah. Situs berita kompas.com (8/8-2017) menyebutkan kisah seorang laki-laki yang meninggal karena kanker lidah. Memang, kanker lidah tidak otomatis tertular karena seks oral, tapi penyakit-penyakit menular yang ditularkan melalui seks oral seperti kencing nanah (GO), sifilis (raja singa), dll. memicu infeksi yang kemudian mendorong perkembangan sel kanker yang ada pada tubuh.

Yang perlu diingat bahwa seks oral menjadi salah satu pintu masuk human papiloma virus (HPV). National Health Service di Inggris menyebutkan, 90 persen orang yang aktif secara seksual akan terpapar HPV dari berbagai strain. Ada puluhan strain atau jenis HPV yang kini telah diketahui. HPV yang masuk umumnya bisa hilang sendiri dari tubuh dalam kurun waktu 2 tahun. Namun, pada 2-3 persen individu, HPV bisa tetap tinggal di tubuh, menginfeksi sel skuamosa, dan akhirnya memicu mutasi sel yang ujung-ujungnya adalah kanker (kompas.com, 8/8-2017),

Risiko Kanker Melalui "BJ"

Memang, risiko penularan HIV melalui seks oral (dikenal sebagai 'BJ' -- blow job) kecil, tapi sekarang muncul kasus-kasus kanker mulut, kanker lidah dan kanker tenggorokan yang terjadi karena penularan melalui seks oral. Sudah ada yang mati karena kanker lidah. Ada dua jenis seks oral yaitu:

Fellatio yaitu penis dirangsang melalui mulut dengan bibir dan lidah: risiko terbesar ada pada perempuan dan laki-laki yang mengoral karena kalau air mani laki-laki yang dioral tumpah di rongga mulut ternyata mengandung HIV, sifilis, GO, dll. ada risiko penularan ke perempuan dan laki-laki yang mengoral jika ada luka-luka atau infeksi di rongga mulut, korongkongan, dan gusi. Laki-laki yang dioral juga ada risiko tertular penyakit yang ada di air ludah yang mengoral. Luka-luka yang dimaksud bukan luka terbuka seperti kena pisau, tapi luka-luka mikroskopis. Contohnya, ketika kumur-kumur setelah menyikat gigi gusi tersa perih. Nah, itu artinya sudah ada perlukaan dan itulah pintu masuk virus, bakteri, dll. yang ada dalam air mani yang tumpah di rongga mulut.

Cunnilingus yaitu vagina dirangsang oleh laki-laki dan perempuan dengan mulut memakai bibir dan lidah. HIV ada di cairan vagina, maka ada risiko penularan HIV jika ada luka-luka di bibir dan lidah laki-laki dan permepuan yang melakukan cunnilingus.

Ilustrasi (Sumber: Spreadshirt)
Ilustrasi (Sumber: Spreadshirt)
Pasangan yang melalukan seks oral dan foreplay dengan seks oral bisa saling melakukan yaitu laki-laki atau suami melalukan cunnilingus dan perempuan (istri) melakukan fellatio. Ini dikenal sebagai gaya "69".

Probabilitas tertular penyakit melalui seks oral kian besar kalau dilakukan dengan pasangan yang berganti-ganti di dalam dan did luar nikah dengan kondisi yang dioral tidak memakai kondom.

Ada baiknya mencari foreplay yang tidak bisa menjadi sumber penularan penyakit. Ini jauh lebih baik karena terhindar dari penularan penyakit yang bisa menyebabkan kematian. [Disclaimer: yang menular melalui seks oral adalah HIV sebagai virus, disebutkan AIDS hanya untuk memudahkan sebagian pembaca yang lebih akrab dengan istilah AIDS daripada HIV-pen.). *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun