Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

BNPB Meningkatkan Budaya 'Sadar Bencana' Melalui Sandiwara Radio

6 Juli 2017   14:21 Diperbarui: 6 Juli 2017   14:26 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi sadar bencana melalui siaran radio yang dikemas dalam sandiwara radio radio "Asmara di Tengah Bencana 2". BNPB menggalang kerja sama dengan 80 stasiun radio yang terdiri atas 60 stasiun radio swasta dan 20 radio komunitas yang tersebar di 20 provinsi. Materi 'sadar bencana' disampaikan dalam kemasan dialog di sandiwara tsb. sehingga tidak menggurui pendengar tapi mengajak pendengar untuk memahami upaya-upaya melindungi diri agar tidak jadi korban yang mati sia-sia.

Sumber: setkab.go.id
Sumber: setkab.go.id
Yang jadi masalah kemungkinan adalah kepemilikan radio, tapi telepon genggam dan telepon pintar menyediakan fasilitas radio. Agar sandiwara radio 'sadar bencana' menjangkau banyak penduduk perlu juga BNPB memikirkan memasang radio di pusat-pusat kegiatan masyarakat, seperti di pasar, pelabuhan, terminal bus, pos ronda dan warung-warung yang sering dikunjungi warga. Bisa juga kerja sama dengan operator angkutan umum agar sandiwara radio diputar di angkutan-angkutan umum. Episode-episode sandiwara radio ini juga bisa diunduh melalui Internet.

Untuk menarik minat perlu acara diselingi dengan kuis secara live (on air) dan off air melalui SMS dengan hadiah pulsa. Selain mendapat pengetahuan pendengar pun mempunyai kesempatan mendapatkan pulsa.

Di saat warga disuguhi acara-acara hiburan yang sebagian besar tidak menjadi media edukasi, diharapkan sandiwara radio 'sadar bencana' menjadi oase bagi warga untuk meningkatkan pemahaman mencegah diri jadi korban sia-sia bencana alam. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun