Maka, ketika ada cantelan berita (newspeg) yang kuat terkait dengan kanker serviks, yaitu prominence (terkenal), dalam hal ini Jupe, bisa dimanfaatkan untuk menyebarluaskan informasi yang akurat tentang kanker serviks. Misalnya, pada setiap pemberitaan diselipkan cara-cara penularan dan pencegahan virus kanker serviks sehingga setiap kali membaca berita tentang (penyakit) Jupe ada manfaat bagi pembaca.
Kanker serviks bisa dicegah dengan vaksninasi. Langkah awal di Indonesia dimulai di Jakarta yaitu dengan memberikan vaksin kepada siswi kelas 5 SD tahun lalu. Tapi, yang muncul justru tanggapan buruk terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dengan menebarkan isu bahwa Ahok menyuntik anak-anak perempuan agar mandul. "Saya difitnah soal vaksin serviks. Katanya saya dikira mau vaksin untuk mandulkan orang pribumi.” (news.detik.com, 15/12-2016).
Celakanya, upaya untuk membantah isu ini tidak gencar dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kemenkes RI, sehingga jadi ‘bola gila’ yang menyerang Ahok yang sedang ‘digoyang’terkait dengan Pilgub DKI 2017. Padahal, Pemprov DKI Jakarta sudah mengeluarkan dana yang besar yaitu Rp 750.000 per murid yang dicadangkan untuk 70.000 murid kelas 5 SD.
Gadis-gadis di Australia jauh lebih beruntung jika dibandingkan dengan sebaya mereka di Indonesia karena hampir 80 persen gadis belia berusia di atas 15 tahun di negeri Kangguru itu sudah mendapat imunitas terhadap HPV karena mereka sudah divaksinasi (australiaplus.com, 31/3-2017). Sedangkan di Indonesia baru dimulai di Jakarta itu pun dihadang dengan fitnah. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H