Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: http://www.kompasiana.com/infokespro dan “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com). Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon/Fax (021) 22864594, (2) e-mail: tanyajawabaids@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp: 0811974977.
***
Tanya: Saya seorang remaja cowok umur 16 tahun. Sudah beberapa kali saya melakukan ‘seks sejenis’. Saya sering diare. Saya baca di Internet diare merupakan salah satu ciri orang tertular HIV. (1) Apakah saya sudah tertular HIV? (2) Apakah seks oral juga bisa menularkan HIV? Via SMS (4/1-2017)-Sulsel.
Jawab: (1) Perilakumu memang berisiko karena tingkat kemungkinan terjadi penularan HIV jika salah satu dari pasangan yang melakukan seks anal mengidap HIV/AIDS dengan kondisi yang menganal tidak memakai kondom. Di kalangan laki-laki gay mereka sudah akrab dengan pelicin yang dioles ke penis dan anus agar tidak terjadi iritasi. Tapi, tetap saja ada risiko. Untuk itu hindari seks atau atau pakai kondom lebih aman.
Untuk mengetahui apakah seseorang tertular HIV, dengan catatan pernah atau sering melalukan perilaku berisiko al. seks anal tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti, hanya bisa diketahui melalui tes HIV yang menerapkan standar prosedur operasi yang baku. Silakan ke rumah sakit umum di daerahmu. Jika ada kesulitan, silakan kontak kami.
(2) Seks oral (penis ke mulut, mulut ke anus dan vagina) ada risiko jika salah satu mengidap HIV/AIDS jika dilakukan tanpa memakai kondom. Tapi, sejauh ini belum ada kasus HIV/AIDS yang dilaporkan dengan faktor risiko seks oral. Tapi, penyakit-penyakit lain, seperti kencing nanah (GO), raja singa (sifilis), dll. bisa menular yang menyebabkan infeksi di rongga mulut dan kerongkongan.
Adalah lebih bijaksana menghindari perilaku berisiko agar terhindar dari infeksi HIV/AIDS. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H