Penerapan Kaizen dan QCC juga dilakukan oleh SMK Al Muslim, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi binaan Toyota Indonesia dalam penerapan QCC. Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor, misalnya menunjuk masalah sepele yang dihadapi siswa yaitu sering kehilangan alat-alat tulis. Setelah melekukan QCC, pengurus sekolah pun akhirnya menemukan jalan keluar yaitu menyediakan satu wadah sebagai tempat alat tulis setelah dipakai. Solusi ini mengatasi kehilangan alat tulis karena tidak ada lagi yang tercecer.
Bahkan, bagi pemerintah pun Kaizen dan QCC bisa jadi salah satu pintu masuk untuk meningkatkan kinerja pegawai. Yang penting adalah program itu dijalankan dengan utuh bukan dengan cara mencangkok karena implementasinya tidak akan jalan.
Sejalan dengan prinsip pendiri Toyota, Toyota Indonesia memegang komitmen untuk secara terus-menerus tumbuh bersama masyarakat dengan mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dengan demikan mendorong peningkatan aktivitas produksi, ekspor, distribusi, dan layanan terhadap pelanggan. Ini juga pada gilirannya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (baca: karyawan) seiring dengan semangat ikut serta secara aktif dalam mengembangkan industri otomotif nasional dengan semangat Toyota Berbagi (Toyota, Bersama Membangun Indonesia).
Buku ini membawa angin segar bagi pemimpin perusahaan, karyawan, pembuat keputusan, dan siapa saja yang ingin menjalankan perusahan yang tidak henti. Buku ini tersebar luas melalui TB Gramedia di seluruh Indonesia. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H