Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Toyota Indonesia Berkembang Pesat dengan Filosofi “Perubahan Tiada Henti”

23 Agustus 2016   21:03 Diperbarui: 24 Agustus 2016   12:01 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: wisdomresearch.org)

 Terkait dengan Toyota Indonesia budaya itu bisa diartikan sebagai etos kerja bangsa. Jika tetap mengandalkan etos kerja bangsa ini tentulah dalam kurun waktu 25 tahun Toyota Indonesaia tidak akan pernah sampai pada kondisi seperti sekarang ini. Pada masa kualifiasi perak Toyota Indonesia justru kian berkembang. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mendukung operasional perusahan agar tetap bisa menjawab tantangan zaman adalah meningkatkan kapasitas karyawan dengan semangat Kaizen melalui QCC (Quality Control Circle). Dalam bahasa yang lebih populer QCC ini ibarat gugus kendali mutu. Tentu tidak begitu saja Kaizen dicangkokkan ke QCC karena diperlukan penyesuaian terkait dengan etos kerja dan budaya karyawan yang datang dari berbagai etnis dengan tingkat etos yang berbeda pula.

Ilustrasi (Sumber: wisdomresearch.org)
Ilustrasi (Sumber: wisdomresearch.org)
Dengan menjalankan program QCC Toyota Indonesia bisa mengetahui dengan tepat apa yang diharapkan oleh pelanggan terkait dengan mobil Toyota. Bisa pula diketahui masalah  dalam setiap elemen bisnis Toyota untuk memenuhi harapan pelanggan. Untuk itulah dilakukan perbaikan yang tiada henti agar memenuhi harapan pelanggan. Tentu di sisi perusahaan diperlukan pula peningkatan efisiensi bisnis, memperbaiki kinerja perusahaaan dan meningkatkan etos kerja karyawan secara terus-menerus.

Kontribusi Industri Otomotif

Meningkatkan kapasitas karyawan melalui QCC tidak diwajibkan, tapi merupakan pilihan bagi karyawan yang ingin maju dengan menambah pengetahuan dan pemahaman tentang filosofi kerja di Toyota Indonesia. Karyawan di bagian produksi, seperti perakitan, tentulah akan sampai pada titik jemu karena mereka hanya mengerjakan bagian yang sudah menjadi job discription. Kalau seorang karyawan kerjanya memasang baut di roda, maka itulah yang dia kerjakan sepanjang dalam tiap hari kerja.

Ilustrasi (Sumber: www.ototaiment.com)
Ilustrasi (Sumber: www.ototaiment.com)
Menajemen Toyota Indonesia, misalnya, pernah mengatasi etos kerja seorang karyawan yang tidak baik. Karyawan itu sering tidak tepat waktu. Suatu saat dia tertarik mengikuti QCC. Kegiatan ini dilakukan di luar jam kerja sehingga tidak mengganggu. Akhirnya, karyawan itu berubah dan malah dapat posisi baru di bagiannya.

“Tidak hanya manfaat untuk perusahaan, tetapi yang lebih penting lagi adalah manfaat bagi para karyawannya. Semua karyawan dalam setiap level menyadari bahwa kendali mutu ada di tangan mereka, termasuk kendali mutu untuk diri sendiri. Aktivitas ini digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan diri karyawan.” (halaman 73).

Lalu, apa, sih, kaizen dan QCC itu?

Dengan membaca buku “25 Tahun Perjalanan QCC Toyota Indonesia: Perubahan Tiada Henti” kita akan memahami makna kaizen dan QCC dalam kaitannya dengan pengembangan kapasitas karyawan dan perusahaan. Kaizen merupakan sebuah terminologi yang dikenal dalam bahasa Jepang yang artinya melakukan perubahan terus-menerus sehingga menuju ke kondisi yang lebih baik lagi.

Kalau Toyota Indonesia baru memanfaatkan kaizen melalui penerapan QCC pada tahun 1980-an yang mulai diterapkan pada tahun 1990, Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang justru sudah mengimplementasikan QCC sejak tahun 1964. Dalam perjalanannya, Toyota Indonesia, yang mulai beroperasi tahun 1971, dengan konsisten memberikan kontribusi yang signifikan (bermakna) bagi perkembangan industri otomotif di Indonesia. Keberhasilan Toyota Indonesia memberikan kontribusi yang konsistgen selama 45 tahun bagi industri otomotif di Indonesia ditopang oleh budaya Kaizen dan melaksanakan kegiatan QCC yang secara terus-menerus dipertahankan di perusahaan.

 “Kegiatan Quality Control Circle (QCC), yang dilakukan baik oleh manajemen maupun karyawan, merupakan cara yang dipilih Toyota untuk menaga mutu baik mutu karyawan maupun mutu produk (halaman 1). Untuk menjabarkan kaizen melalui QCC manajemen Toyota Indonesia memperkayanya dngan kearifan lokal bangsa Indonesia. Ini dilakukan agar QCC lebih mudah masuk ke karyawan untuk memperbaiki etos kerja di level strategis dan operasional.

“Ada beberapa hal yang dilakukan Toyota Indonesia untuk mengajak operator aktif melakukan kegiatan QCC. Di antaranya adalah mentoring dari pada senior untuk membuat berbagai pelatihan dan sharing tentang kegiatan QCC. Pada awal pembentukan kelompok, dalam satu line dibentuklah satu grup. Grup ini masih memecahkan persoalan-persoalan yang sederhana karena baru dibentuk.” (halaman 105).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun