Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyebaran HIV/AIDS pada Prostitusi Berkedok Penyewaan Jasa Pramugari, Artis, SPG dan Model

20 Agustus 2016   17:46 Diperbarui: 20 Agustus 2016   18:53 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: prostitutionrecovery.org)

Biar pun tidak ada gejala atau tanda-tanda yang khas AIDS pada fisik orang-orang yang mengidap HIV/AIDS, mereka bisa menularkan HIV/AIDS al. melalui hubungan seksual, terutama seks vaginal dan seks anal, tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Cewek-cewek PSK tidak langsung itu sering mengaku memeriksakan kesehatan  secara rutin tiap bulan, maklum mereka punya banyak uang sehingga bisa saja ada “dokter pribadi”, itu tidak jaminan karena:

(a) Pemeriksaankesehatan rutin dan medical check up tidak otomatis termasuk tes HIV,

(b) Tes HIV dengan reagen ELISA hanya akurat jika tertular HIV sudah lebih tiga bulan,

(c) Hasil tes HIV di bawah tiga bulan (masa jendela) dengan reagen ELISA bisa menghasilkan negatif palsu (HIV ada di darah tapi tidak terdeteksi) atau positif palsu (HIV tidak ada di darah tapi tes reaktif), dan

(d) Hasil tes HIV hanya berlaku sampai pengambilan darah waktu tes HIV karena setelah itu bisa saja ybs. melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan pengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko tertular HIV.

Dalam berita disebutkan: “Kepada anggota yang menyamar, AN sempat menawarkan seorang pramugari berinisial V dengan harga Rp 7 juta untuk sekali kencan.”

Alangkah sialnya kalau dengan uang Rp 7 juta pada hubungan seksual juga terjadi penularan HIV/AIDS. Yang jadi korban berikutnya adalah istri dan akan berakhir pada bayi yang akan dilahirkan istri.

Maka, tidaklah mengherankan kalau kemudian banyak ibu rumah tangga yang hanya melakukan hubungan seksual dengan suami tertular HIV/AIDS. Catatan Kemenkes RI sampai tanggal 1 Desember 2015 jumlah ibu rumah tangga yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS mencapai 9.096.

Angka tsb. (9.096) tidak menggambarkan jumlah kasus yang ril pada ibu rumah tangga karena kasus itu terdeteksi al. pada pemeriksaan ibu hamil dan persalinan di sarana kesehatan yang sudah menjalankan program konseling kepada ibu hamil.

Tidak semua fasilitas kesehatan yang menjalankan program konseling HIV/AIDS bagi ibu-ibu hamil, sehingga jumlah ril ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS tidak diketahui. Belakangan ini ibu-ibu terdeteksi mengidap HIV/AIDS ketika bayi mereka sakit dengan penyakit yang terkait dengan HIV/AIDS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun