Lalu, apa kerja aparat keamanan dan Bu Menteri PPA? Kalau orang tua Yn tidak ke ladang, apa makanan yang akan diberikan orang tua Yn kepada anak-anaknya, termasuk Yn, Menteri Yohana?
Keterpurukan dan kemiskinan sebagian penduduk di Indonesia, termasuk keluarga Yn, terjadi karena pembagunan yang timpang. Korupsi yang merajalela. Pembagian bantuan yang tidak adil, dst.
Rupanya, Menteri Yohana meneropong dari ‘menara gading’ dengan memakai tolok ukur kemampuan ibu-ibu di kota besar dan di jajaran kementeriannya dengan keluarga Yn sehingga menteri ini sampai pada kesimpulan: orang tua Yn lalai karena memilih ke hutan daripada melindungi anak-anaknya.
Menteri Yohana terus menyerang orang tua Yn dan mengabaikan tugasnya sebagai pelindung perempuan dan anak: "Sehingga jika terbukti orangtuanya ternyata lalai menjaga keselamatan Yn, sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak, orangtua bisa dikenakan hukuman kurungan penjara selama 3,5 tahun dan denda dengan sejumlah uang, saya enggak hapal.”
Apa yang dimaksud Menteri Yohana lalai dalam kasus Yn?
Lalu, di mana tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dan aparat keamanan yang tidak bisa menjaga keselamatan warga?
Dalam KBBI lalai atau lengah disebut sebagai: kurang hati-hati; tidak mengindahkan (kewajiban, pekerjaan, dsb). Orang tua Yn tidak melepaskan kewajiban sebagai orang tua. Buktinya, mereka memilih ke hutan untuk mencari bekal hidup dan menyekolahkan anak-anaknya.
Kalau saja Menteri Yohanya membuka mata hati, banyak orang tua yang menelantarkan anak jadi pengamen, pengemis, dll. Tapi, kok Bu Menteri ini hanya menyerang orang tua Yn?
Sebagai menteri yang membidangi pemberdayaan anak dan perempuan, muncullah pernyataan ini: Karena itu Yohana berencana meningkatkan peranan orangtua dalam perlindungan anak, khususnya dari kekerasan seksual.
Bagaimana orang tua bisa berperan melindungi anak-anaknya agar tidak jadi korban kejahatan seksual kalau kejahatan seksual terjadi di ruang publik bahkan di sekolah? Yang dituntut berperan adalah pemerintah daerah dan jajarannya, terutama aparat keamaman bukan orang-orang tua.
Kalau semua ditimpakan ke orang tua untuk apa ada organisasi pemerintahan dan keamanan. Atau, kelak Menteri Yohana mewajibkan orang-orang tua mengepit anak-anaknya di ketek agar tidak jadi korban kejahatan seksual. ***