Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS di Berau Kaltim: Yang Turun Temuan Kasus Baru, Bukan Insiden Infeksi HIV Baru

10 Februari 2016   10:36 Diperbarui: 10 Februari 2016   10:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, pertanyaan selanjutnya: Apakah Dinkes Berau bisa menjamin tidak ada laki-laki dewasa penduduk Kab Berau yang melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan PSK langsung dan PSK tidak langsung di wilayah Kab Berau dan di luar Kab Berau serta di luar negeri?

Kalau jawabannya BISA, ya penurunan kasus itu bisa masuk akal. Tapi, kalau jawabannya TIDAK BISA, maka penurunan kasus itu hanya pada temuan kasus bukan pendeteksian kasus baru di masyarakat.

Disebutkan dalam berita “ .... tahun 2014 tercatat 58 pengidap HIV/AIDS, sementara di tahun 2015 berjumlah 31 pengidap.”

Ada fakta yang luput dari pernyataan di atas yaitu penyebaran HIV/AIDS terkait erat dengan fenomena gunung es. Artinya, kasus yang terdeteksi hanya sebagian kecil (digambarkan sebagai puncak gunung es yang muncul ke atas permukaan air laut) dari kasus yang ada di masyarakat (digambarkan sebagai bongkahan gunung es di bawah permukaan air laut).

Jika Pemkab Berau, dalam hal ini Dinkes Barau, ingin membongkar kasus HIV/AIDS yang tidak terdeteksi, maka jalankanlah program-program ini, yaitu buat regulasi (keputusan gubernur atau perda) yang mewajibkan perempuan hamil dan pasangannya menjalani konseling tes HIV dan mewajibkan semua pasien yang berobat ke rumah sakit pemerintah menjalani tes HIV.

Di bagian lain disebutkan: “ .... selain THM, ada beberapa tempat yang juga menjadi  penyebaran HIV/AIDS.”

HIV/AIDS tidak berada atau tinggal di satu tempat, tapi ada di dalam darah orang-orang yang mengidap HIV/AIDS yang sudah terdeteksi dan yang belum atau tidak terdeteksi. Mereka inilah, yang belum tedeteksi, yang menjadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat, al. melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Ada lagi pernyataan “Dengan melihat kondisi serta sistem pergaulan remaja Berau yang mendekati perilaku seks bebas, hal seperti ini semakin sulit terkontrol dan merupakan salah satu indikator dalam penyebaran virus.”

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual (seks bebas), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual di dalam dan di luar nikah (salah satu mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak memakai kondom).

Dari kasus yang dilaporkan di Kab Berau tidak dijelaskan perbandingan kasus pada remaja dan kelangan dewasa.

Lagi pula kasus HIV/AIDS pada remaja sudah berada pada terminal terkahir karena mereka tidak punya pasangan tetap, sedangkan kasus HIV/AIDS pada kalangan dewasa, terutama pada suami, akan menyebar terutama pada istri dan pasangan seks lain serta ke PSK. Kalau istri atau pasanga mereka tertular ada pula risiko penularan dari ibu-ke-bayi yang ada di kandungan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun