Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pak Ahok, Penularan HIV/AIDS Bukan Karena ‘Seks Bebas’, Tapi..

14 November 2015   17:23 Diperbarui: 14 November 2015   17:35 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disebutkan oleh Ahok “tak dipungkiri, perilaku seksual bebas itu banyak dilakukan di masyarakat”. 

Celakanya, hal tsb. selalu dibantah karena memang tidak ada lagi lokalisasi pelacuran sehingga tidak ada warga Jakarta, hal yang sama juga di daerah, yang melakukan ‘seks bebas’. Tapi, itu ‘kan retorika moral yang mempersempit arti ‘seks bebas’ sebagai zina dengan PSK langsung.

Kalau memang tidak ada lagi laki-laki yang melakukan ‘seks bebas’ tentulah tidak akan ada lagi perempuan hamil yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS. Fakta berbicra lain. Ribuan ibu rumah tangga terdeteksi mengidap HIV/AIDS. Mereka tertular dari suami melalui hubungan seksual di dalam ikatan pernikahan yang sah.

Di bagian lain Ahok menyarankan agar seluruh warga DKI Jakarta lakukan tes HIV. Itu harus dilakukan sehingga penanganan lanjutan bisa sebelum menjadi AIDS.

Dalam hal ini Ahok jelas keliru karena:

(a) tidak semua warga Jakarta harus tes HIV karena tidak semua warga Jakarta pernah atau sering melakukan perilaku berisiko tertular HIV. Perilaku berisiko yakni: (1) melakukan hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, atau (2) melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK) langsung dan PSK tidak langsung dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom.

(b) hasil tes HIV hanya berlaku saat darah diambil untuk dites sehingga tidak ada manfaatnya karena tes HIV harus diulang-ulang.

Penanggulangan di Hulu

Dikatakan Ahok pula: "Seluruh orang Jakarta harus tahu status HIV-nya, karena HIV bisa diobati sebelum jadi AIDS.”

HIV tidak bisa disembuhkan. Sekali HIV masuk ke dalam tubuh, maka HIV selama ada di dalam darah dan terus menggandakan diri setiap hari antara 10 miliar sampai 1 trilun. HIV/AIDS memang bisa diobati, tapi tidak bisa disembuhkan. Sama halnya dengan darah tinggi dan diabetes.

Lagi pula tes HIV adalah langkah penanggulangan di hilir. Artinya, pemerintah membiarkan penduduk tertular HIV dahulu baru ditangani. Ini sama saja dengan pembiaran yang merupakan perbuatan melawan hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun