Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyesatkan, Mengaitkan ’Warem’ dengan Penularan HIV/AIDS

29 Oktober 2013   07:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:54 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1383005126119950427

Tanggapan Berita (20/10-2013) – ”Warung Remang-remang Bermunculan, HIV AIDS Tak Terhindarkan.” Ini adalah judul berita di liputan6.com (28/10-2013).

Judul berita ini benar-benar menyesatkan, dalam jurnalistik disebut misleading, karena tidak ada kaitan langsung antara warung remang-remang (warem) dengan penularan HIV/AIDS.

Pernyataan ini pun lagi-lagi menyuburkan mitos (anggapan yang salah) dan mencari ’kambing hitam’. Pada gilirannya masyarakat kebingungan karena informasi yang disampaikan tentang cara-cara penularan HIV/AIDS tidak akurat.

Biar pun ada warung remang-remang yang menyediakan cewek sebagai pekerja seks komersial (PSK) tidak akan pernah terjadi penularan HIV/AIDS kalau laki-laki (setempat) tidak melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan PSK di warem.

Sebaliknya, biar pun di satu daerah tidak ada warem penduduk setempat bisa berisiko tertular HIV/AIDS kalau ada penduduk setempat yang melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan PSK di luar daerah tsb.

Arab Saudi, misalnya, yang secara de jure dan de facto tidak ada warem akhir tahun lalu sudah melaporkan 16.000 lebih kasus AIDS. Ini angka AIDS yang dilaporkan. Belum termasuk jumlah penduduk yang baru pada masa infeksi HIV dan penduduk pengidap AIDS yang tidak dilaporkan.

Dalam berita disebutkan: ”Masyarakat Indonesia sulit terhindar dari penyakit HIV AIDS seiring perkembangan suatu wilayah yang semakin pesat serta berdirinya warung remang-remang.”

Lagi-lagi pernyataan yang menyesatkan karena ’warem’ tidak menyimpan HIV/AIDS dan tidak bisa menularkan HIV/AIDS. Kalau pun ada PSK di warem tsb., maka penularan hanya bisa terjadi kalau ada laki-laki setempat yang melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan PSK di warem. Ini fakta.

Ini pernyataan Kepala Pusat Promosi Kesehatan Republik Indonesia, dr. Lily S Sulistyowati: "Ibu Menteri Kesehatan sendiri menyampaikan bahwa tidak ada satu pun yang terhindar dari HIV AIDS di Indonesia, melihat banyaknya perkembangan pesat suatu wilayah, dan munculnya warung reman-remang. Untuk itu, masyarakat perlu sekali diberikan edukasi mengenai bahaya HIV AIDS ini."

Yang berisiko tertular dan menularkan HIV/AIDS bukan masyarakat tapi orang per orang yaitu orang-orang yang perilakunya berisiko tertular HIV, al. pernah atau sering melakukan hubungan seksual tanpa kondom, di dalam dan di luar nikah, dengan orang yang sering berganti-ganti pasangan atau dengan orang yang sering berganti-ganti pasangan, seperti PSK.

Disebutkan bahwa akan ada web site atau situs yang akan menyediakan informasi HIV/AIDS yang komprehensif.

Soalnya, informasi HIV/AIDS yang disampaikan melalui seminar, lokakarya, berita, ceramah, brosur, dll. selalu dibalut dan dibumbui dengan moral sehingga fakta medis tentang HIV/AIDS hilang. Yang ditangkap masyarakat hanya mitos.

Maka, kita tunggu saja apakah informasi yang disampakan kelak faktual.***

- AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap

[Sumber: http://www.aidsindonesia.com/2013/10/menyesatkan-mengaitkan-warem-dengan.html]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun