Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Madu Oplosan

23 Desember 2013   08:32 Diperbarui: 24 Januari 2022   15:07 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Botol kiri madu asli biar pun berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tidak ada yang mengendap, kanan oplosan mengendap

* Membedakan madu asli dan madu oplosan

Madu adalah cairan yang ada di sarang lebah yang banyak mengandung zat gula.Madu  dipercayai oleh banyak orang bermanfaat untuk berbagai hal, seperti untuk obat dan menjaga kondisi tubuh.

Banyak cara yang dipakai orang untuk menjual madu. Mulai dari berkeliling membawa madu dalam botol dan sarang lebah, memajang di toko, dll.

Rasa madu tergantung dari bunga yang dihisap oleh lebah. Ada madu dengan rasa manis dan pahit. Warna madu pun macam-macam pula, ada yang keruh, agak bening, putih dan hitam.

Tapi, yang perlu diingat adalah sekarang kian banyak cara yang dilakukan sebagian orang untuk mengeruk keuntungan dari penjualan madu.

Untuk itulah mereka memakai berbagai macam cara, misalnya, menambahkan air gula, dll. ke dalam madu sebagai bahan untuk mengoplos (mencampur).

Itulah sebabnya seorang pencari madu di Pelabuhan Ratu, Kab Sukabumi, Jabar, tidak mau menjual madu yang dicarinya sendiri ke hutan ke toko. Dia hanya menjual madu langsung ke pembeli yang datang ke rumahnya.

Satu botol besar madu dihargai Rp 100.000. “Bapak, beli dulu silakan dites. Kalau palsu kembalikan,” kata penjulan madu itu.

Saya membeli madu di berbagai kota di Indonesia. Jika dibeli di toko atau di pasar, maka tingkat keasliannya tidak bisa dijamin.

Di sebuah pasar di Balikpapan, Kaltim, misalnya, penjual madu akan mengatakan bahwa dia tidak menjamin keaslian madu karena hanya titipan. Begitu pula dengan di Kota Jambi, Jambi, pemilik toko selalu mengatakan madu tsb. hanya titipan.

Maka, carilah penjual madu yang bisa memberikan jaminan. Seperti di Teluk Betung, Bandar Lampung, Lampung, ada toko oleh-oleh yang memberikan jaminan madu yang dijualnya asli. Madu di sini dijual kiloan bukan botolan. Bahkan, madu bisa dipesan melalui telepon dan dikirim dengan paket.

Biasanya toko obat shinshe bisa memberikan jaminan, tapi mereka tetap akan mengatakan bahwa tidak bisa menjamin keaslian madu karena hanya titipan. ”Aduh, Pak, itu titipan,” kata penjaga di sebuah toko shinshe di Kota Jambi, tentang madu yang dijualnya.

Perusahaan penerbangan tidak lagi membolehkan penumpang membawa madu ke kabin. Rupanya, pernah kejadian madu di kabin tumpuah dan menetes ke penumpang.

Cara yang dibenarkan sekarang adalah dengan memakai botol plastik atau jerigen plastik. Botol atau jerigen diisi separuh lalu ditekan agar tidak ada udara di dalam. Kemudian dibungkus dengan plastik secara mekanis yang tersedia di pengemasan barang di dekat meja check-in. 

Mengosongkan udara dimaksudkan agar tidak terjadi letupan karena udara justru berusaha masuk ke dalam botol atau jerigen plastik.

Dulu, madu yang dibawa orang Baduy Dalam terjamin. Tapi, belakangan madu Baduy tidak lagi dijual langsung oleh orang Baduy Dalam sehingga keasliannya tidak terjamin lagi. Pedagang dari luar membeli madu dari orang Baduy Dalam untuk mereka jual. Tentu saja tidak bisa lagi dijamin keaslian madu tsb.

Dalam gambar bisa dilihat dengan jelas dua jenis madu yang dibeli di dua kota di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil madu. 

Dalam waktu sekitar dua pekan campuran dalam madu mengendap. Itu membuktikan ada zat lain yang dicampurkan ke dalam botol berisi madu.

Botol sebelah kiri kira-kira seperlima, sedangkan di botol sebelah kanan nyaris separuh merupakan zat pencampur.

Dalam acara ”Dr OZ Indonesia” (TransTV, 22/12-2013) diberikan cara mudah untuk menguji keaslian madu.

Pertama, madu dipaskan di atas api lilin dalam sendok. Jika ada gelembung itu artinya madu asli, tapi kalau tidak ada gelembung maka madu tsb. sudah dicampur dengan zat lan.

Kedua, madu diteteskan ke tissu. Jika tetasan madu tidak merembes itu artinya madu tanpa campuran zat lain. Tapi, kalau tetesan madu merembes berarti ada zat lain.

Ketiga, madu diteteskan ke dalam gelas berisi air bening. Kalau madu tidak langsung larut itu artinya madu asli. Sedangkan madu yang sudah dicampur dengan zat lain akan langsung mencair di dasar gelas.

Memang, biar pun dicampur dengan zat atau cairan lain tetap ada madunya, tapi kadarnya rendah. Cairan oplosan sangat merugikan jika dibuat dari gula buatan, seperti sakarin. Konsentarasi gula buatan dalam madu akan mengganggu kesehatan.

Untuk itulah diperlukan kehati-hatian dalam membeli madu agar manfaatnya tidak tercemar dengan zat atau cairan oplosan.***[Syaiful W. Harahap]*** 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun