Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serial Santet #16 | Rambut Kemaluan dalam Buntalan Santet

13 Desember 2013   07:21 Diperbarui: 15 Juni 2018   09:08 8281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”Ah, itu ulah pembantu. Kaos kaki hanyut ketika mereka buang air cucian.” Itulah jawaban yang saya terima jika kehilangan kaos kaki itu saya tanya di rumah.

Masuk akal.

Lalu, tentang kemeja?

”Bisa saja tertinggal di hotel.” Ini juga jawaban yang saya terima di rumah.

Memang, saya sering ke luar kota. Tapi, satu hal yang mereka tidak ketahui adalah: saya membedakan kemeja kerja ke kantor, ke luar kota tidak menginap, dan ke luar kota menginap.

Nah, kemeja yang hilang justru kemeja yang saya pakai ke kantor. Soalnya, kemeja itu berkeringat dan tidak langsung saya suruh rendam. Sedangkan kemaja yang saya pakai ke luar kota akan langsung saya rendam ketika sampai di rumah.

Rupanya, bau keringat di kemeja itu perlu sebagai ’petunjuk’ bagi makhluk halus yang membawa benda-benda ke tubuh saya.

Pertengkaran terus terjadi di rumah terkait dengan kemeja, celana dalam dan kaos kaki yang hilang. Soalnya, potongan-potongan kemeja, celana dalam dan kaos kaki ada dalam benda-benda yang ditarik dari tanah di rumah dan di kantor.

’Benda’ yang dimaksud adalah buntalan yang dibungkus kain putih berisi berbagai macam benda: jarum, paku, beling

Bagian badan yang juga ada dalam benda-benda yang ditarik adalah rambut dan rambut kemaluan.

Rambut Kemaluan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun