Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Berlabel dan Tidak Berlabel di Malioboro Yogyakarta

21 Juli 2011   00:11 Diperbarui: 3 April 2021   14:18 7811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat gelagat cara-cara perdagangan dengan tawar-menawar di Malioboro yang tidak bisa dilakukan oleh pedagang lokal, maka pedagang lokal perlu dilatih agar bisa menawarkan barang dengan cara tawar-menawar. Kabarnya, pedagang lokal yang menempelkan harga kurang peminat karena pelancong lebih memilih barang yang dibeli dengan tawar-menawar.

Jika pedagang lokal tersisih tentu bisa membuka ruang untuk gesekan di ranah sosial. Awal tahun 1980-an sudah ada bibit-bibit pergesekan antara pedagang lokal dengan pedagang pendatang.

Ini merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi instansi terkait di Yogyakarta. Bisa juga menjadi tantangan untuk LSM yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat.

Dengan bekal pelatihan diharapkan pedagang lokal bisa bersaing melalui tawar-menawar sehingga tidak tersisih dalam persaingan di kampung halamannya sendiri. *** [Syaiful W. HARAHAP] *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun