Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

(Lagu) ’Hamil Duluan’ Setan Jadi ’Kambing Hitam’

16 Juli 2011   19:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:37 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Banyak kasus kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), terutama pada remaja, terjadi karena ketidaktahuan tentang penyebab hamil. Ini terjadi karena tidak ada pendidikan tentang seksualitas yang komprehensif yang diberikan kepada remaja.

Maka, muncullah mitos (anggapan yang salah) tentang KTD: karena seks pranikah, karena zina, dll. Padahal, kehamilan terjadi karena ada proses pembuahan ketika sperma masuk ke rahim saat terjadi ejakulasi ketika hubungan seksual.

Untuk mencegah agar tidak terjadi kehamilan maka diperlukan alat yang bisa menghambat agar sperma tidak masuk ke dalam rahim. Misalnya, memakai kondom ketika sanggama. Atau berdasarkan tanggal pada masa perempuan tidak subur. Ada pula yang mencegah kehamilan dengan mengeluarkan air mani di luar vagina (Lihat: http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/19/%E2%80%99kelokur-di-lokur%E2%80%99-koq-hamil/).

Celakanya, informasi yang akurat tentang penyebab kehamilan dan cara-cara mencegahnya tidak akurat. Lihat saja lagu “Hamil Duluan” (Tjahjadi Tjajanata Ishak) yang dipopulerkan oleh Tuty Wibowo yang dibawakan secara lip sinc oleh Shinta & Jojo di situs youtube.

Lirik di bait pertama (http://liriklaguindonesia.net/s/shinta-jojo/shinta-jojo-hamil-duluan/#ixzz1SIHl4odj):

awalnya aku cium-ciuman
akhirnya aku peluk-pelukan
tak sadar aku dirayu setan
tak sadar aku ku kebablasan

Apakah pencipta lagu ini sudah melakukan konfirmasi kepada setan?

Jika ‘kebablasan’ dimaksudkan terjadi hubungan seksual, maka hal itu pun tidak otomatis akan terjadi kehamilan. Apalagi satu pasangan yang pacaran memakai alat kontrasepsi tentulah kehamilan dapat dihindarkan. Maka, kehamilan bukan karena kebablasan.

Lalu lirik difreff.:

ku hamil duluan sudah tiga bulan
gara-gara pacaran tidurnya berduaan
ku hamil duluan sudah tiga bulan
gara-gara pacaran suka gelap-gelapan

Disebutkan hamil ‘gara-gara pacaran tidurnya berduaan’. Ini tidak akurat karena kehamilan bisa terjadi kalau ada hubungan seksual. Dan, hubungan seksual hanya bisa dilakukan kalau tidak (sedang) tidur. Kalau dua-duanya tidur tentu tidak ada risiko hamil karena tidak ada hubungan seksual.

Dikatakan pula hamil ’gara-gara pacaran suka gelap-gelapan’. Pacaran tidak menyebabkan kehamilan baik di gelap atau pun terang. Yang menyebabkan kehamilan adalah hubungan seksual baik dalam situasi pacaran atau pun tidak sedang pacaran.

Kalau lagu ini ditujukan kepada remaja, maka lagi-lagi hujatan terhadap remaja karena ’kebablasan’ tidak hanya terjadi pada remaja.

Ada pula film yang mengaitkan ’pergaulan bebas’ sebagai penyebab aborsi di kalangan remaja. Ini juga tidak akurat karena KTD yang berujung pada aborsi bukan karena ’pergaulan bebas’ (sifat hubungan seksual), tapi karena sperma masuk ke dalam rahim (kondisi hubungan seksual).

Selain itu selalu dikesankan aborsi lebih banyak dilakukan oleh remaja. Ini asumsi karena penelitian menunjukkan aborsi justru lebih banyak dilakukan oleh perempuan yang bersuami (Lihat: http://kesehatan.kompasiana.com/seksologi/2011/04/19/aborsi-hujatan-moral-yang-ambiguitas-terhadap-remaja-putri/).

Selama informasi tentang seksualitas tidak komprehensif, maka selama itu pula remaja tidak akan pernah memahami akibat yang bisa muncul dari hubungan seksual. Akibatnya, remaja putri selalu berada pada pihak yang disalahkan dan dirugikan. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun