Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memutus Mata Rantai Penularan HIV di Tangerang

12 Januari 2011   13:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:40 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Selama materi KIE tentang HIV/AIDS tetap dibumbui dengan moral dan agama maka pemahaman masyarakat terhadap HIV/AIDS tetap hanya sebatas mitos. Kalau ini yang terjadi maka penularan HIV antar penduduk akan menjadi ‘bom waktu’ ledakan epidemi HIV.


Apakah kita harus menunggu ledakan dulu baru kita bertindak menanggulangi epidemi HIV dengan akal sehat? Kalau ini yang dipilih maka kita sudah terlambat. Pada saat itu yang harus dilakukan adalah menangani penduduk yang sudah menunjukkan (penyakit) AIDS. Ini memerlukan biaya yang besar. Di sisi lain terjadi penurunan sumber daya manusia. ***


* Penulis adalah pemerhati masalah HIV/AIDS dan direktur eksekutif LSM “InfoKespro” Jakarta al. bergerak dalam bidang selisik media (media watch) berita HIV/AIDS di media massa.

URL: http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=878

[Sumber: Harian “Radar Banten” 16 Juni 2006]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun