Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serial Santet #22 | Mengirim “Angin” Dengan Perantaraan “Binatang”

18 Juni 2014   23:38 Diperbarui: 15 Juni 2018   14:19 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, setelah ‘angin’ diangkat rasa nyeri di pinggang dan kepala hilang.

Tapi, itu bukanlah akhir dari segalanya karena mereka tetap saja mengirim santet dengan selalu berganti-ganti dukun. Sudah ada 19 dukun yang terdeteksi, sebagian besar ‘koit’ (mati) dan ada pula yang mengundurkan diri.

Itulah salah satu penyebab mengapa santet tidak berhenti karena jika ada satu dukun dihalau, mereka mencari dukun baru. Begitu seterusnya.

“Sabarlah, Pak, nanti akan berakhir,” kata Bu Haji setiap kali saya ke rumahnya juta untuk mengambil benda-benda di badan saya dan putri saya.

Ya, selain meminta kepada-Nya agar terhindar dari ‘kiriman’ saya minta bantuan Bu Haji, Pak Misbah dan Pak Dadang (Kab Tasikmalaya) untuk mengambil benda-benda yang ada di tubuh saya. ***[Syaiful W. Harahap]***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun