Daur Siklus Air adalah suatu perputaran air dengan berubahnya berbagai bentuk air dan kembali pada bentuk awal. Hal ini juga menunjukkan bahwa volume air di bumi bersifat tetap. Meskipun jumlah air tetap , namun dengan adanya perubahan iklim dan cuaca, letak maka mengakibatkan volume didalam bentuk tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap. Siklus air secara alamahi berlangsung panjang dan cukup lama. Sulit jika kita menghitung secara tepat berapa lama siklus air berjalan. Hal ini karena tergantung pada kondisi geografis suatu daerah, pengaruh manusia dan banyak faktor lain. Siklus air adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari lapisan atmosfer turun ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui tahapan kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Evaporasi (penguapan)
Ketika air terkena sinar matahari, maka permukaan molekul-molekul air memiliki energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfier. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap menuju angkasa setiap tahun . Hampir 80.000 mil kubik menguap dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan juga berasal dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya ini disebut Evapotranspirasi.
Presipitasi
Presipitasi pada pembentukan hujan, salju dan hujan batu (hail) yang berasal dari kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya.
Kondensasi (pengembunan)
Ketika uap air mengembang, mendingin dan berkondensasi, biasanya pada partikel-partikel debu kecil di udara. Ketika kondensasi terjadi dapat berubah menjadi cair kembali atau langsung berubah menjadi padat (es, salju, hujan batu (hail)). Partikel-partikel air ini kemudian berkumpul dan membentuk awan.
Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur air. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H