Mohon tunggu...
Salman
Salman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Negara Indonesia yang baik hati

Presiden Golput Indonesia, pendudukan Indonesia yang terus menjaga kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menelisik Pembantaian Massal PKI

3 Oktober 2015   07:40 Diperbarui: 21 Juli 2016   10:53 2393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa di Kanigoro itu pula yang memperkuat tekad kaum pesantren dan anggota Ansor di Kediri, termasuk Abdul, membantai anggota PKI. Pembantaian mencapai puncaknya ketika pemerintah mengumumkan bahwa PKI adalah organisasi terlarang. Abdul dan para anggota Ansor lainnya semakin yakin bahwa perbuatan mereka benar. "Seperti api yang disiram bensin, kami semakin mendapat angin untuk memusnahkan PKI," ujarnya.

nasional.tempo.co/read/news/2012/10/01/078432924/tragedi-kanigoro-pki-serang-pesantren

Jika kita mencoba menelaah secara adil, apa yang dilakukan PKI bisa dipahami sebagai upaya mencari keadilan karena orang mereka dibunuh. Namun PKI tetap menjunjung penegakan hukum dengan cara menyerahkan orang yang mereka tuduh kepada polisi. Tidak main hakim sendiri. Maka terlihat bahwa propaganda terhadap keberingsan PKI merupakan hal yang tidak sesuai fakta.

#PKI pelaku atau korban G30 S ?

30 September 1965 merupakan titik balik pembataian PKI di Indonesia, PKI dituding melakukan kudeta. Tudingan ini secara logika agak janggal karena kepentingan PKI di zaman Soekarno cukup diakomodasi, hal terbukti melalui propaganda ajaran Nasakom oleh Soekarno. 

Setelah peristiwa G 30 S yang dituding diotaki oleh PKI. Indonesia mengalami peristiwa yang sangat mengerikan, bisa di katakan terjadi genosida terhadap orang-orang PKI. Pelanggaran HAM terberat di abad ke-20. Berdasarkan pengakuan Mertua SBY, Sarwo Edhie yang memimpin pembataian orang PKI ada 3 juta orang yang tewas. 

'Merekalah yang kelak menjadi jagal bagi para anggota PKI, atau simpatisan, atau orang yang dituding sebagai PKI. Sejarah kemudian mencatat pembantaian massal terjadi di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur. Sarwo Edhie mencatat korban tewas tak kurang dari 3 juta orang.'

m.merdeka.com/peristiwa/sarwo-edhie-jangan-berikan-leher-kalian-gratis-pada-pki.html

Penelitian-penelitian lainnya oleh lembaga asing yang dipublikasikan melalui wikipedia menyebutkan setidaknya setengah juta orang PKI dibantai. Sedangkan versi pemerintah 'hanya' 78ribu. 

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September

Jika dilihat dari data korban ini, jelas, yang menjadi korban sesungguhnya adalah orang PKI, tapi data ini perlu diverifikasi kembali. Maka untuk meluruskan fakta sejarah yang sangat memilukan ini, saya berpendapat perlu  untuk meluruskan sejarah secara jujur dan adil, perlulah kiranya membuat tim investigasi/penelitian secara resmi yang bekerja secara independen agar setiap warga negara mendapatkan keadilannya dan agar hal serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun