Dari segi keamanan, LFP lebih unggul dibanding NMC (LFP 1 vs 0 NMC). NMC rentan akan terbakar.
Ini tidak berarti bahwa jika kita memasang baterai NMC, baterai akan terbakar secara spontan. Namun, jika baterai NMC mengalami terlalu banyak tekanan atau tidak ditangani dengan benar, kemungkinan besar akan terjadi kesalahan.
Hal ini sudah bisa dikonfirmasi dengan kejadian kecelakaan di Tol California, Amerika Serikat, Tesla Model S terbakar (selengkapnya bisa dibaca di  : https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/31/133030715/mobil-listrik-tesla-terbakar-butuh-22000-liter-air-buat-padamkan-api?page=all#google_vignette ).
Tesla Model S merupakan mobil listrik yang ditenagai oleh NMC (selengkapnya bisa dibaca di : https://www.cnbcindonesia.com/news/20240123075948-4-508168/benarkah-tesla-gak-pakai-nikel-ini-fakta-sesungguhnya ).
-Mengukur Biaya
Dari segi biaya di muka, mobil listrik yang ditenagai oleh NMC lebih murah dibanding LFP. (LFP 1 vs 1 NMC).
Perbedaan biaya antara NMC dan LFP jelas lebih merupakan faktor dalam proyek skala besar. Untuk tenaga surya rumah, kita biasanya dapat menemukan kedua jenis bahan kimia tersebut secara bersamaan.
-Mengukur Kecepatan Pengisian
Kecepatan pengisian daya adalah nilai jual yang sering dijadikan acuan NMC jika dibandingkan dengan LFP.Â
Baterai NMC biasanya dipromosikan karena mampu mengisi daya dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan LFP, namun kekurangannya adalah kabel dan konektornya perlu ditingkatkan dan sel-selnya diisolasi satu per satu agar dapat menahan panas. (LFP 1 vs 2 NMC)
-Mengukur KetahananÂ