Kupang, Jamkesnews - BPJS Kesehatan sudah menjadi andalan masyarakat dalam berobat demi menunjang biaya finansial. Melihat perkembangannya yang semakin baik, BPJS Kesehatan selalu terus mengupayakan agar seluruh masyarakat bisa turut merasakan kemudahan dalam berobat. Seorang ibu rumah tangga bernama Isterina (75) merupakan salah satu peserta BPJS Kesehatan yang harus menjalani masa tuanya dengan penyakit asam lambung yang selalu menyiksanya ketika kambuh.
"Saya sudah menderita penyakit asam lambung sejak usia saya masih muda. Semakin berumur penyakit ini semakin menyiksa dan benar-benar sangat mempersulit saya. Jujur saya sangat tersiksa karena nyeri di dada yang saya rasa sakitnya benar-benar hebat sampai terkadang saya kesulitan bernapas," ungkap Isterina, Jumat (27/09).
Isterina mengaku bahwa, pola hidupnya yang tidak sehat di masa muda berdampak sangat besar terhadap keadaannya saat ini. Ia bahkan sudah dirujuk ke beberapa rumah sakit karena keadaannya yang cukup parah.
"Sewaktu muda saya sangat sering mengonsumsi makanan siap saji, pedas dan berminyak sehingga saya jarang mengonsumsi makanan yang mengandung protein. Kebiasaan itu mengakibatkan di masa tua saya. Bahkan saat tidur pun untuk berganti posisi saja sulit, apalagi untuk duduk itu akan lebih sulit lagi," ujar Isterina.
Sudah sering dirawat inap, artinya Isterina sudah dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Ia pun mengaku sudah mulai mengubah gaya hidup, namun penyakitnya tidak bisa disembuhkan secara total, melainkan hanya bisa dicegah agar tidak kambuh.
"Ketika asam lambung saya naik, saya selalu langsung mengatasinya dengan mengonsumsi obat, namun terkadang hal ini tidak lagi mempan. Saya juga sering mual dan muntah jika hanya terlambat makan beberapa menit. Saya juga dianjurkan oleh dokter untuk tidak boleh terlalu stres. Namun itu menjadi hal yang sulit untuk saya kontrol, karena ada beberapa hal yang begitu menguras pikiran saya," kata Isterina.
Tidak hanya asam lambung, anemia juga menjadi penyakit lain yang dideritanya. Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga mengakibatkan penderita anemia menjadi pucat dan mudah lelah.
"Orang bilang saya yang sering terlihat pucat. Saya sendiri sering merasa sangat lelah terbatas dalam beraktivitas. Ketika kedua penyakit sayakambuh secara bersamaan, itu saya benar-benar hanya bisa berbaring," kata Isterina.
Dengan pengalaman Isterina yang sudah dirujuk ke beberapa rumah sakit, ia pun merasa bahwa pelayanan yang selama ini ia terima sudah sangat baik. Segala urusan administrasi sudah lebih mudah. Yang awalnya ia berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan, sekarang cukup menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saja. Ia pun tidak pernah mengalami kesulitan sepanjang berobat di fasilitas kesehatan.
"Dokternya ramah, proses administrasi juga tidak berbelit-belit. Tidak ada sedikit pun perlakuan berbeda yang saya terima ketika berobat menjadi peserta JKN. Berobat dengan menggunakan Program JKN ini menurut saya memuaskan. Oleh karena itu, bagi yang belum menjadi peserta JKN, segeralah mendaftarkan diri dan keluargana menjadi peserta JKN demi kelancaran mereka dalam berobat," kata Isterina.
Ia juga berharap ke depannya fasilitas kesehatan terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sehingga setiap peserta JKN bisa terlayani dengan tuntas. Menurut Isterina, dengan adanya Program JKN di tengah masyarakat, maka tidak perlu lagi khawatir akan biaya kesehatan yang semakin hari akan semakin mahal. (ak/fr)