Jakarta Utara  - Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia selama satu dekade terakhir telah memberikan begitu banyak manfaat bagi masyarakat. Mulai dari penyakit ringan seperti pilek dan demam hingga penyakit berat seperti diabetes, kanker atau gagal ginjal yang tidak pernah luput dari penjaminan Program JKN. Bukan hanya itu saja, Program JKN juga memberikan jaminan atas manfaat pelayanan kesehatan untuk penyakit kronis yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Manfaat yang diberikan oleh Program JKN kepada pesertanya tidak hanya dapat dirasakan oleh mereka yang tinggal di daerah kota besar saja, namun juga dapat dinikmati oleh para peserta JKN yang berada di pelosok daerah terpencil sekalipun.
Hal ini juga turut dirasakan oleh Tarmudzih (37), seorang juru parkir yang biasa mangkal di sepanjang salah satu pertokoan wilayah Jakarta Utara. Sebagai peserta dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), dia sangat bersyukur sudah terdaftar menjadi peserta aktif sejak awal Program JKN hadir. Selama menjadi peserta, Tarmudzih mengakui tidak pernah merasa kecewa dan selalu dilayani dengan baik.
"Saya sudah memiliki JKN dari BPJS Kesehatan sejak lama. Saya tidak pernah membayar iuran karena semua anggota keluarga saya sudah ditanggung oleh pemerintah dan terdaftar sebagai peserta PBI. Selama menjadi peserta, saya dan keluarga sudah beberapa kali menggunakan untuk berobat. Alhamdulillah, saya mengakses layanan Program JKN bukan untuk penyakit berat. Tetapi ini sangat membantu saya beserta keluarga untuk berani berobat ke fasilitas kesehatan," kata Tarmudzih.
Sebelum Program JKN lahir, dirinya tidak pernah berani menginjakkan kaki ke fasilitas kesehatan ataupun ke rumah sakit karena takut tidak mampu membayar biaya berobat yang akan dikeluarkan. Belum lagi apabila harus rawat inap, dengan profesi juru parkir yang ditekuninya selama ini tentu tidak akan cukup apabila harus mengeluarkan uang dengan jumlah yang banyak.
"Penghasilan harian saya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, walaupun terkadang mendapat bantuan sembako oleh pemerintah tetapi tetap membutuhkan biaya lainnya. Tabungan saja saya tidak punya, saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi kalau saya sekeluarga bukan peserta Program JKN bila nanti sakit," jelas Tarmudzih.
Sebagai peserta yang didaftarkan oleh pemerintah dan biaya iuran setiap bulan juga ditanggung, Tarmudzih juga merasakan banyak manfaat menjadi peserta aktif Program JKN. Bentuk perlindungan yang dapat diberikan kepada keluarga dan sebagai langkah kewaspadaan apabila salah satu anggota keluarganya ada yang sakit.
"Pemerintah sudah sangat banyak membantu saya, terutama untuk akses layanan kesehatan. Saya bersyukur sekali fasilitas kesehatan sarana dan prasarananya sudah lengkap, tidak pernah merasa dibedakan. Sekarang sudah terasa sekali manfaat dari Program JKN ini, seingat saya dulu orang-orang jarang berobat karena takut biaya mahal. Sekarang semua orang sudah bisa mengakses layanan kesehatan hanya bermodal kepesertaaan aktif, tidak bawa kartu juga tidak masalah. Cukup bawa KTP saja, petugas sudah pasti menerima kita untuk mendapatkan layanan," terang Tarmudzih.
Bersamaan dengan akan diadakannya kegiatan Universal Health Coverage (UHC) Awards, Tarmudzih menceritakan hampir semua orang yang dia kenal adalah peserta dari Program JKN. Anggota keluarga Tarmudzih yang tinggal di kampung pun sudah terdaftar menjadi peserta Program JKN, mayoritas dari keluarganya adalah peserta PBI.
"Setahu saya, semua masyarakat Indonesia sudah pasti terdaftar pada Program JKN ini, tidak ada ruginya menjadi peserta. Malah saya merasa sangat terlindungi, kalau tidak punya JKN, pasti repot sekali. Uang susah dicari, kemana lagi kita akan meminta pertolongan kalau Pemerintah tidak turun tangan membantu kita yang hidup susah. Selain itu memang harus saling membantu pembiayaan untuk yang sakit dari yang sehat," jelasnya.
Bagi Tarmudzih, kepesertaan JKN yang dimilikinya itu sangat bermakna dalam memberikan jaminan perlindungan kesehatan bagi ia dan keluarganya. Kondisi ekonomi keluarga yang bersumber dari pengasilan Tarmudzih sebagai juru parkir tidaklah menentu. Karena itulah, ketika sewaktu-waktu ia ataupun anggota keluarga yang lain membutuhkan layanan kesehatan, dia mengaku tidak khawatir memikirkan biaya pengobatan.
"Meskipun kita tidak ada yang menginginkan sakit, tetapi saya mengakui bahwa memiliki jaminan kesehatan itu sangatlah penting dan memberikan manfaat yang nyata. Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membiayai iuran Program JKN saya. Mungkin kalau menjadi peserta mandiri, saya akan bingung memikirkan bayar iuran setiap bulannya. Ini adalah bukti nyata dari uluran tangan pemerintah dalam membantu penjaminan kesehatan masyakarat," kata Tarmudzih menutup perbincangan. (fu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H