Sorenya melalui sambungan telepon, Aditya menceritakan bahwa secara keseluruhan hari pertama layanan jemput bola berjalan lancar. Antusias warga yang notabene karyawan pabrik dan karyawan kebun sungguh luar biasa, mereka sudah mengantri sebelum mobil BPJS Kesehatan tiba. Mereka merasa gembira karena MCS hadir ke tengah mereka sehingga mereka tidak perlu repot datang ke kantor BPJS Kesehatan yang jaraknya ratusan kilometer dengan medan yang cukup berat.
"Kami buka layanan dari jam sebelas siang sampai jam enam sore. Lebih dari seratus karyawan PT. Incasi Raya Muara Sakai yang datang pada hari pertama, rumah mereka di sekitaran pabrik. Mereka sangat senang, sehingga tak ada rasa letih kami meskipun jalan jauh dan memberikan pelayanan hingga menjelang petang," tutur Adit dengan suara yang mulai putus-putus karena kendala sinyal.
Malam itu Riko, Agus dan Adit menginap di mes karyawan PT. Incasi Raya Muara Sakai yang jaraknya hanya selemparan batu dari lokasi pelayanan tadi siang. Meski terlihat sudah lama tak dihuni, tapi menurut Adit mess tersebut kondisinya masih bagus.
"Pagi ini kami baru sadar kenapa setiap pintu, jendela, dan fentilasi di mess ini semua dilapisi oleh jaring dari kawat tipis. Ternyata kalau malam banyak serangga dan nyamuk, ukurannya lumayan besar terbang-terbang masuk ke dalam. Kami juga melihat gerombolan sapi liar yang berjalan melintasi mes," tulis Aditya melalui pesan di Telegram kepada Jamkesnews. (aw/bo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H