Mohon tunggu...
BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

AKUN RESMI yang dikelola oleh BPJS Kesehatan untuk menyampaikan informasi/ artikel terkait program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Untuk pengaduan atau pertanyaan bisa menghubungi Care Center 165 atau mention di media sosial official kami baik di Instagram, Facebook atau Twitter. Bisa juga langsung menghubungi PANDAWA melalui nomor 0811 8 165 165

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ria Irawan: “Negara Hadir Ketika Saya Sakit”

30 Mei 2016   12:10 Diperbarui: 30 Mei 2016   12:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didiagnosa mengalami penebalan dindingrahimdan kanker kelenjar getah bening dalam waktu yang nyaris bersamaan, aktrisRia Irawan berusaha untuk tetap tegar. Iamerasa tak sendiri menghadapi penyakit yang mematikan itu. Karena untuk operasi pengangkatan rahimdan pengobatan untuk membunuh sel-sel kanker ditubuhnya, seluruh biaya yang dibutuhkan sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Ria merasa, Negara telah hadir disaat ia membutuhkan pertolongan. 

Bintang film Ria Irawan masih terusberjuang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening stadium 3C yang bersarang di tubuhnya. Penyakit ini baru diketahuipada Oktober 2014 usai menjalani operasi pengangkatan rahim akibat penebalan dinding rahim dan mioma yang dideritanya.

 "Baru saja lega setelah operasi pengangkatan rahim, saya malah dikejutkan oleh diagnosadokter yang  menyatakan saya mengidap kanker kelenjar getah bening," ungkapwanita kelahiran Jakarta, 24 Juli 1969 ini.

Lemas dantidak percaya sempat Ria rasakan saat pertama kali mendengar diagnosa tersebut. Namunia tidak ingin larut dalam rasa itu dan memutuskan untuk segera melakukan kemoterapidan radioterapi. Kini, kondisinya pun berangsur membaik.

 

MENGALAMI PENEBALAN DINDING RAHIM

Ria bercerita, penebalan dinding rahim dan mioma yang dideritanya sebetulnya telah ia ketahui sejak tahun 2009. Namun ketika itu pemilik nama lengkap Chandra Ariati Dewi Irawan ini mengira kalau penyakitnya hanyalah masalah rahim biasa. Riapun tidak terlalu mengiharukannya dan justru malah lebih sibuk dengan pekerjaannyaketimbang mengobati penyakitnya. 

Ketika kesadaran untuk berobat muncul, putri aktris senior Ade Irawan ini justru malah takut berobat secara medis  dan lebih memilih pengobatan alternatif. Upayapengobatan dengan cara alternatif ini ia jalani bertahun-tahunlamanya. 

"Semua jenis obat alternatif sudah saya coba. Disemprot daun kelor pun sudah. Tapi semuanya tidak ada yang memberikan hasil," ungkap peraih Piala Citra tahun 1988 sebagai pemeran pendukung wanita terbaik dalam film SelamatTinggal Jeanette. 

Ketika ada pekerjaan di Malaysia atau Singapura, beberapa kali ia juga sempat berkonsultasi dan melakukan pengobatan dengan dokter di sana.  Sejak tahun 2009,uangnya Rp 1 miliar telah habis untuk berobat. Namun diakui Ria kalau upayapengobatan dengan cara alternatif memang lebih banyak dilakukan. "Saya terlalubanyak mendengar nasihat orang lain untuk berobat ke alternatif. Padahalpenyakit saya ini sudah semakin ganas dan harus segera dioperasi," sesalRia. 

Semakin hari,sakit yang dideritanya itu kian menjadi. Bila rasa sakitnya datang, Ria hanya bisa memegang perutnya sambil menjerit. Begitu parahnya rasa sakit itu, Ria pun akhirnya tersadar untuk segera bekonsultasi dengan dokter spesialis yang menangani penyakit rahim.  

Dari hasil diagnosa dokter, Ria disarankan untuk segera menjalani operasi pengangkatan rahim karena penebalan di dinding rahimnya sudah semakin besar. Namun operasi pengangkatan rahim ini tentunya butuh biaya yang tidak sedikit. Sementara uang Ria sudah banyak terkuras untuk berobat alternatif dan pengobatan di luar negeri. 

Beruntung Ria telah mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, sehingga untuk biaya operasi tidak lagi menjadi kendala. Tanggal 30 September 2014 setelah mendapatkan surat rujukan dari Puskesmas di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Ria akhirnya melakukan operasi pengangkatan rahim di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Segala risiko setelah rahimnya diangkat telah siap dia hadapi. 

“Apapun saran dokter saya jalani, termasuk operasi pengangkatan rahim. Saya sudah tidak berpikir lagi nantinya rahim saya bagaimana, saya pasrahkan semuanya kepada Allah. Alhamdulillah, operasinya berjalan lancar dan BPJS Kesehatan juga menanggung seluruh biaya operasinya,”ucap Ria.

 

DIDIAGNOSA KANKER KELENJAR GETAH BENING

Beberapa hari setelah operasi itu, Ria kembali melakukan pemeriksaan medis untuk melihat kondisi rahimnya pasca operasi. Bagai petir di siang bolong, Ria kembali dikejutkan oleh diagnosa dokter yang menyatakan dirinya sudah terkena kanker kelenjar getah bening stadium 3C. 

Perasaan takut, sedih dan nyaris tidak percaya kembali berkecamuk. Di saat baru saja merasakan kebahagiaan karena masalah dirahimnya sudah tertatasi, Ria justru haruskembali menghadapi kenyataan yang tak kalah pahitnya. 

Namun Riatak ingin kesalahannya yang pernah menunda-nunda pengobatan medis kembali terulang. Setelah menenangkan diri, ia pun membulatkan tekadnya untuk segera mengobati kankertersebut. “Saya mulai berada pada titik pasrah menerima takdir. Karena saya sadar,penyakit ini bisa merenggut nyawa saya kapan pun, dan hanya Tuhanlah yangbisa menolong saya,” ucap dia.  

Untuk menghilangkansel-sel kanker di tubuhnya, tahapan yang harus dilalui Ria adalah kemoterapidan radioterapi. Kepalanya sekarang sudah botak karena efek dari pengobatantersebut. Namun Ria mengaku tetap percaya diri dengan penampilan barunya itu. Bagi Ria, kesembuhan adalah segalanya. 

Untuk biaya kemoterapi dan pengobatan lainnya, Ria juga tidak perlu lagi mengeluarkan uangkarena sudah ditanggung BPJS Kesehatan. "Sebagai peserta BPJS Kesehatan, kewajiban saya hanya membayar iuran setiap bulan. Untuk biaya pengobatan sudah tidak ada tambah-tambahan lagi, semuanya sudah ditanggung,"kata Ria. 

Ia bahkan pernah menghitung biaya yang seharusnya dikeluarkan tiap kali menjalani kemoterapi."Satu kali kemoterapi itu saya hitung-hitung bisa sampai Rp 38 juta, sementara saya dapat enam kali kemoterapi. Belum lagi radioterapi dan biaya pengobatan yang lain. Tapi karena jadi peserta BPJS Kesehatan, saya hanya bayar nol rupiah," ujar dia.

 

HARUS SABAR ANTRE

Walau berlabel“artis”, tidak lantas Ria mendapatkan keistimewaan dibandingkan peserta BPJS Kesehatan yang lain.  Diakui Ria kalau untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, ia juga harus mengantre, bahkan hingga berjam-jam. Tapi menurut Ria, hal itu harus disikapi dengan sabar. 

“Saya melihat makin ke sini orang Indonesia banyak yang kurang empati dan lebih egois. Antre lama aja sampai dibesar-besarkan, dibuat status di media sosial seolah-olah dunia mau runtuh. Padahal kita sudah sangat terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan. Saya merasa kalau Negara telah hadir ketika saya sakit," imbuhnya. 

Bagi Ria, rentetan penyakit yang dideritanya itu merupakan ujian Tuhan yang harus dihadapidengan ikhlas. “Semua yang telah terjadi ini adalah takdir Tuhan, saya ikhlasmenjalaninya. Sebagai manusia, yang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun